Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Boleh Pensiun, tapi Profesi Jurnalis Tak Pernah Mati

18 Mei 2017   14:03 Diperbarui: 21 November 2017   19:15 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana suka ria (Dokpri)

Berbeda dengan Oscar. Ia menjadi wartawan karena melamar kerja ke berbagai instansi ditolak. Mengirim lamaran ke Antara pun ketika itu sudah terlambat. Beruntung ia tahu alamat PO Box-nya, yang kemudian lamarannya bisa dimasukan.

Yang menggembirakan, kata jurnalis yang setia dengan rambut panjangnya itu, profesi ini sangat menyenangkan. Egaliter, semua orang kedudukannya sama, sederajat di mata jurnalis. Kalau pun ada perbedaan di kantor, hal itu hanya sebatas aturan birokrasi.

Ia berharap, ke depan, generasi muda dapat melengkapi sejarah perjuangan para pendiri kantor berita tertua di Indonesia itu. Sebab, Antara lahir bukan turun dari langit. Tetapi melalui perjuangan seperti para tokohnya yang hingga kini masih diingat, yaitu: Adam Malik, A. M. Sipahoetar, Sumanang dan Pandoe Kartawigoena.

Dirut Perum LKBN  Antara Meidyatama Suryodiningrat mengapresiasi dedikasi ketiga jurnalis tersebut. Ia berharap ke depan, para jurnalis muda dapat memetik pelajaran dan meneladai para senior untuk membawa kemajuan kantor berita ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun