Berbeda dengan Oscar. Ia menjadi wartawan karena melamar kerja ke berbagai instansi ditolak. Mengirim lamaran ke Antara pun ketika itu sudah terlambat. Beruntung ia tahu alamat PO Box-nya, yang kemudian lamarannya bisa dimasukan.
Yang menggembirakan, kata jurnalis yang setia dengan rambut panjangnya itu, profesi ini sangat menyenangkan. Egaliter, semua orang kedudukannya sama, sederajat di mata jurnalis. Kalau pun ada perbedaan di kantor, hal itu hanya sebatas aturan birokrasi.
Ia berharap, ke depan, generasi muda dapat melengkapi sejarah perjuangan para pendiri kantor berita tertua di Indonesia itu. Sebab, Antara lahir bukan turun dari langit. Tetapi melalui perjuangan seperti para tokohnya yang hingga kini masih diingat, yaitu: Adam Malik, A. M. Sipahoetar, Sumanang dan Pandoe Kartawigoena.
Dirut Perum LKBN Â Antara Meidyatama Suryodiningrat mengapresiasi dedikasi ketiga jurnalis tersebut. Ia berharap ke depan, para jurnalis muda dapat memetik pelajaran dan meneladai para senior untuk membawa kemajuan kantor berita ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H