Airlangga Hartarto dan Kembalinya Jati Diri Golkar
Dalam dua kali pemilu 2014 dan 2019, partai Golkar seperti kehilangan jati dirinya sebagai partai kader. Dua kali pilpres, partai Golkar tidak mengikutsertakan kader terbaiknya untuk maju sebagai calon presiden.Â
Pada pilres 2014 partai Golkar bergabung bersama partai Gerinda, PAN, PKS dan PPP mendukung pasangan calon Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Di pilpres 2019, partai Golkar berbalik arah mendukung rival Prabowo Subianto yaitu Joko Widodo.
Partai Golkar memang nyaman dengan kekusaan. Selama 32 tahun berkuasa di bawah presiden Soeharto sepertinya sulit bagi Golkar untuk menjadi oposisi pada skala nasional. Namun, tidak menyertakan kader sendiri dalam perebutan kursi RI 1 memang bukan tradisi Golkar.
Geliat Airlangga Hartarto dalam menjajaki koalisi menuju pilpres 2024 menunjukan tanda-tanda bahwa Golkar akan mencalonkan kadernya sendiri.Â
Memang harus seperti itu, mengingat partai Golkar adalah partai besar dan tidak ada lagi calon petahana yang maju di pilpres 2024. Dengan demikian, Â semua calon memiliki peluang kemenangan yang sama menuju RI 1.
Mau atau tidak, pilpres 2024 peluang bagi partai Golkar untuk mengusung ketua umumnya Airlangga Hartarto maju menjadi calon presiden.Â
Survei elektabilitas tokoh Airlangga Hartarto memang tidak secemerlang elektabilitas partai. Akan tetapi setidaknya Airlangga Hartarto memiliki personal branding yang layak diperhitung untuk menjadi magnet elektoral.
Di atas kertas kemampuan personal Airlangga memang perlu diancungi jempol. Airlangga berhasil menjalankan tugasnya sebagai Mentri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) sampai saat ini dengan sangat baik. Apalagi di saat pandemi covid-19 seperti saat ini, dalam ketenangannya Airlangga berhasil menjaga perekonomian Indonesia tetap stabil.
Sejauh ini, Airlangga tidak mencampuri urusan pekerjaannya sebagai menteri dan jabatannya sebagai ketua umum partai. Kinerja Airlangga dalam membantu Presiden Joko Widodo layak diapresiasi. Airlangga adalah teknokrat sejati yang siap bekerja dalam diam walau pun seringkali dilupakan publik.
Airlangga adalah jati diri partai Golkar itu sendiri. Partai Golkar yang awalnya adalah kelompok teknokrat yang siap berkarya untuk membangun bangsa. Golkar harus mampu melahirkan teknokrat -teknokrat baru di bidang ekonomi, politik, pendidikan maupun kepemimpinan. Teknokrat itu adalah kader-kader partai Golkar itu sendiri.