Mohon tunggu...
EDROL
EDROL Mohon Tunggu... Administrasi - Petualang Kehidupan Yang Suka Menulis dan Motret

Penulis Lepas, Fotografer Amatir, Petualang Alam Bebas, Enjiner Mesin, Praktisi Asuransi. Cita-cita: #Papi Inspiratif# web:https://edrolnapitupulu.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berwirausaha Itu Sebuah Keberanian Sama Seperti Menulis

24 Oktober 2016   17:15 Diperbarui: 24 Oktober 2016   17:28 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panitia dan pengurus IKAT USU bersama penulis dan panelis pembanding acara bedah buku (sumber foto: dokumen IKATM-USU )

penandatanganan-perjanjian-kerjasama-dengan-port-of-rotterdam-dlm-rangka-pengembangan-pelabuhan-kuala-tanjung-di-kantor-pusat-pt-pelindo-i-580dd8a96123bd624c445b61.jpg
penandatanganan-perjanjian-kerjasama-dengan-port-of-rotterdam-dlm-rangka-pengembangan-pelabuhan-kuala-tanjung-di-kantor-pusat-pt-pelindo-i-580dd8a96123bd624c445b61.jpg
Di lain pihak, Ir. Jamsaton Nababan yang kini menjabat sebagai Development Director PT Pertamina EP (Cepu), alumnus Teknik Mesin USUselaku panelis pembanding lainnya menyatakan bahwa kepemimpinan adalah hal yang sangat penting dalam melahirkan inovasi dan meningkatkan kinerja usaha perusahaan. 

Beliau mengakui konon menggangap bahwa kepemimpinan adalah hal lahiriah atau cenderung pada kharisma namun seiring berjalannya waktu dan pengetahuan ternyata kepemimpinan dapat dibentuk dan dibuatkan sekolahnya. Meskipun demikian, attitude setiap individu yang menentukan keberhasilan. Proyek pilot dan inovasi migas terkait surface facility dan pencapaian transformasi yang berhasil diterapkannya di Pertamina EP (Cepu) adalah merupakan dedikasi penerapan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kerja keras dari kepemimpinannya.

Ir Jamsaton Nababan, Development Director PT Pertamina EP (Cepu) sedang memaparkan pengalaman dan proses kepemimpinannya di acara bedah buku (Sumber: dokumentasi IKATM-USU)
Ir Jamsaton Nababan, Development Director PT Pertamina EP (Cepu) sedang memaparkan pengalaman dan proses kepemimpinannya di acara bedah buku (Sumber: dokumentasi IKATM-USU)
Dalam kesempatan tersendiri, Ir. Nurdin Tampubolon,MM yang saat ini menjabat sebagai anggota dewan sekaligus komisaris NT Corporation mengutarakan bahwa jiwa seorang wirausaha perlu ditularkan kepada generasi muda khususnya para calon sarjana sehingga kelak tidak lagi lulusan sarjana yang jumlahnya ribuan sekali wisuda hanya menjadi pegawai dan konsumen produk asing.

Fenomena Wirausaha dan Start-Up

Pengetahuan saat ini  di era informasi begitu mudah diperoleh. Begitu derasnya keran teknologi digital dan informasi menghadirkan fenomena “start-up”. Berlomba-lomba generasi muda milenial berhasrat mendirikan bisnis sendiri khususnya di kota-kota Indonesia modern yang memiliki perkembangan urban seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar. Namun kalau kita menyusuri pelosok daerah Indonesia, rata-rata lulusan sarjana Indonesia begitu lulus cenderung jadi pegawai entah pegawai swasta atau pegawai negeri.

Mengapa demikian? Karena resiko kecil dan langsung dapat penghasilan. Banyak kisah usaha yang bangkrut entah itu usaha sekelas pinggir jalan, ruko, mal hingga raksasa seperti Nokia dan RIM. Lebih memilih konservatif dan aman.

Seperti ulasan Bang Mahe, pengetahuan wirausaha belum jaminan untuk usaha sukses. Lalu apa yang perlu ditanam dalam calon wirausaha dan start-up saat ini.  Ada jutaan orang bermimpi untuk berhenti jadi karyawan dan menjadi wirausaha. Mereka menjalankan bisnis mereka sendiri dan menjadi kaya. Ini adalah mimpi yang mulia namun masalahnya bagi sebagian besar orang itu hanya sebuah mimpi dan tak pernah menjadi kenyataan. Pertanyaannya adalah: “Mengapa begitu banyak orang yang gagal dalam meraih mimpinya sebagai seorang wirausaha?”

Berikut ini coba saya kompilasi dari kisah pengusaha yang membangun usaha dari nol lalu gagal, bangkit lagi buka bisnis baru dan sukses kemudian bangkrut terlilit utang lalu bangkit dan sukses membangun bisnisnya. Loh katanya pengusaha kok gagal, terlilit utang dan bangkrut. Ini adalah sekedar gambaran awal kecil, perjalanan menjadi seorang wirausaha. Bangkrut dan punya hutang itu, hal besar loh. Mengapa kok dikecilkan? Itu namanya pelatihan khusus wirausaha agar tahan banting dan kuat menuju perjalanan besarnya yaitu : membesarkan bisnisnya dan memperluas nilai tambah usahanya.

Kunci Calon Wirausaha

Inilah 3 (tiga) karakter kunci yang wajib ditabur dalam jiwa calon wirausaha:

Menjadikan diri bebal(ignorant).Bebal bukan berarti dungu namun lebih kepada jangan biarkan pengetahuan menahan kamu untuk meraih tujuan atau impianmu. Kamu harus mengejar impianmu dengan penuh gairah. Ketika hampir semua orang bilang itu tidak bisa dilakukan, kamu harus menjadi bebal atau mengabaikan nasihat tersebut dan terus melangkah maju. Ketika pikiran kamu sendiri mengatakan untuk berhenti, kamu harus mengabaikan pikiran negatif itu dan terus menekannya. Kamu harus tetapkan hati menjadi bebal untuk percaya tidak ada yang membatasi kamu untuk mencapai impianmu termasuk pikiranmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun