Di satu ruangan kulihat lelaki tua itu berada di pusaran
tertegun dia melihat riuhnya anggota dewan
bertanya dan mengangguk-angguk seperti angsa yang mematuk
memberimu lima pertanyaan tanpa jeda
**
Engkau disana berjuang
Menghabiskan sisa usia dalam tulisan tangan
Engkau lelaki tuayang berwibawa
Namun tampilanmu sederhana tertututup oleh map-map tua
anak sang diplomat ternama yang telah hilang namanya
alumni doktoral luar negeri yang bersahaja
**
Engkau mengabdi 40 tahun sebagai pegawai negeri
Menjadi saksi sebuah perjalanan diplomasi
hari ini dia ikut prosesi fit and proper test staf ahli
Apakah layak bekerja lagi atau pensiun dan pergi
Engkau mencoba sekali lagi
Peruntungan di bulan januari
**
Semangatmumasih berapi-api
ditengah anak muda yang tampil dandy
meski kegugupan terpancar di wajahmu
Namun konsep pemikiranmu abadi
Meski kelu lidahmu dan tak lihai berbicara
Namun tumpukan kertas, dokumen dan lembaran pidato
jadi saksi hidupmu
dengan kepala garuda emas diatasnya
**
Semua kertas dan lembaran dokumen temanmu berbicara
dalam lima menit hingga sepuluh menit pertama
Ditengah para calon staf ahli yang diuji lainnya
Engkau cukup punya nyali tampil berani saat diuji
**
ditengah-tengah pusaran itu
sederetan meja delegasi
dan calon staf ahli duduk menanti
ada perempuan muda lulusan alumni perguruan tinggi negeri
cantik wajahnya berseri-seri memikat hati
ada mantan duta besar yang wajahnya berwibawa namun angkuh berbicara
ada alumni luar negeri yang sampai lupa berbahasa pemersatu bangsa
ada aktifis yang idealis menunjukkan sikapnya
banyak sekali yang ingin jadi staf ahli
bekerja di balik meja meski tanpa dasi
Mereka adalah poros belakang
Namun harus cekatan disegala medan, lini dan ruang
Sanggupkah jadi staf ahli
menemani sang senator kesana kemari
membawa map dikanan kiri
menyiapkan pidato dan bahan presentasi
**
Lalu bagaimana nasib sang Pak tua yang melamar jadi staf ahli
ternyata dia lolos dengan banyak dukungan
dari riuhnya pilihan anggota dewan
**
Kini genaplah dia mengabdi selama 40 tahun
menggoreskan pena dan menuliskan konsep kerjasama untuk negeri ini
Berinteraksi dengan parlemen dalam dan luar negeri
ternyata dedikasi pak tua sang calon staf ahli
Mampu mengalahkan kelu lidahnya
Laksana bambu di dalam perigi
**
Selamat mengabdi di lembaga negeri ini Pak Tua
Engkau menginspirasi seorang generasi muda bangsa
yang selalu belajar membaca yang tak terbaca
dari pagar istana hingga pagar jiwa
**
Kisah ini akan terekam di hati bagai prasasti
Kadang ilmulah yang jadi sahabat
ketika tiada satupun orang hebat
yang mendukungmu menjadi kuat
engkau tetap tegak berdiri dalam tekat
karena ilmu dan semangat adalah dua sahabat
selamat mengabdi wahai sang staf ahli
terima bakti dari perjalanan hati
Januari, senayan 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H