Mohon tunggu...
Edi Woda
Edi Woda Mohon Tunggu... Penulis - Blogger Rasa Jurnalis

Teaching From Blog; sediakan bacaan bermutu Twitter: @edi_woda, IG: edi woda, FB: edi woda, Linkedln: edi woda,

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menelusuri Rimba Mengarungi Samudra (Adaptasi Era Digital, Suatu Studi Kasus pada Surat Kabar Kompas)

17 Juli 2020   11:26 Diperbarui: 17 Juli 2020   11:29 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Desain Kompas berubah dan berkembang oleh karena perkembangan internet dan dunia digital. Pada edisi ke 17.731 tanggal 3 Januari 2018 desain digital berwarna dengan penampakan yang lebih enak dibaca, segar dilihat, kredibel dan bisa dipercaya. Kompas juga memiliki percetakan jarak jauh di berbagai daerah di Indonesia. Pada awal mei 2011 telah tersedia kompas cetak bersamaan dengan kompas reader dan e-paper. Kehadiran platform digital mengubah model penerbitan kompas dalam Kompas.id. Produk e-paper Kompas tersedia melalui aplikasi Mobile Scoop di platform Android dan Ios.

Menjelang ulang tahun ke-44 Kompas menggunakan teknologi kode QR (QR Code) sebagai penghubung antara konten luring dan daring sehingga pembaca dapat berinteraksi melalui ponsel. Kompas juga memiliki aplikasi Blackberry Playbook (Black Berry Application) ketika ponsel Black Berry ramai di pasar Indonesia. Kompas menjadi koran pertama yang menggunakan teknologi Augmanted Reality (AR) realitas bertambah dengan animasi 3 Dimensi (3D) pada peramban website. Konten yang ada dalam Kompas pun amat bervariasi yang sanggup memenuhi kebutuhan pembaca dari pelbagai latar belakang pendidikan, pekerjaan, usaha, sosial, ekonomi, politik dan budaya (Haryanto, 2014; Usman, 2009).

Luasnya Peluang, Sekelumit Tantangan dan Sedikit Saran

Media cetak konvensional tidak akan hilang dengan munculnya teknologi baru. Keingintahuan intelektual manusia akan tetap terpenuhi melalui media cetak. Teknologi baru melalui aplikasi digital dan website memungkinkan pembaca membaca semua halaman secara cepat untuk menemukan hal yang menarik. Pembaca akan dapat membaca di mana saja dalam waktu yang relatif singkat.

Tak dapat disangkal bahwa pendapatan keseluruhan industri surat kabar menurun. Pengurangan karyawan dan penjualan murah beberapa surat kabar cetak menjadi solusi minus malum untuk mempertahankan eksistensi industri media cetak. Jalan yang dapat ditempuh adalah dengan mengurangi jumlah cetak, menaikkan harga berlangganan dan berjuang menjaga pendapatan iklan. Peluncuran edisi online adalah solusi cerdas di tengah perkembangan teknologi, perubahan gaya dan perbedaan karakteristik pembaca (Mansell and Raboy, 2014).

Industri komunikasi massa terutama industri media cetak mengalami perubahan yang drastis. Industri media cetak memang tidak banyak yang bertahan berhadapan dengan akselerasi teknologi di abad ke-21. Produksi instan yang ditawarkan oleh media online mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi. Masyarakat dapat berinteraksi dengan media online. Karena itu ukuran, esensi dan efektifitas media cetak perlu diperhatikan agar tetap menarik minat pembaca modern (Bintari, 2017).

Adaptasi terhadap karakteristik masyarakat menjadi pilihan tindakan yang tepat dalam mempertahankan minat masyarakat. Kebiasaan masyarakat berbeda tergantung tingkat usia dan latar belakang pendidikan. Indonesia belum sepenuhnya terkoneksi internet. Para pengiklan pun telah lebih banyak menempatkan iklannya di portal online dibandingkan dengan media cetak. Hal ini mesti di baca oleh para pemimpin media agar tidak gulung tikar, merger, atau kehilangan karyawan.

Tantangan lain yang juga dihadapi adalah persaingan antara bisnis koran dan antara media online. Ongkos produksi untuk surat kabar cetak terbilang lebih besar dari media online. Ketika mencetak surat kabar perusahaan membutuhkan mesin cetak, kertas, tinta dan jumlah tenaga kerja yang lebih banyak. Penjualan surat kabar cetak terkadang tidak dapat melampaui biaya produksi. Pendapatan penjualan lebih kecil dari biaya produksi. Media online menawarkan kecepatan informasi sedangkan media cetak menawarkan analisis dan kedalaman. Kebutuhan masyarakat pun bervariasi ada yang membutuhkan informasi yang update secara berkala dan ada yang membutuhkan kedalaman, verifikasi dan analisis (Fink, 2010; Stafford, 2010).

Alih-alih media online bertumbuh pesat, media online tidak akan melenyapkan media cetak. Media online akan memperkuat media cetak. Media online menawarkan informasi yang cepat dan singkat. Media cetak menawarkan kontekstualitas dan pembahasan yang mendalam (Fuady, 2002).

Sinergitas antar media cetak dan media online akan membuat industri media cetak bertambah kuat. Media cetak juga dapat bertahan karena memiliki segementasi yang khas. Kerja sama antara media online dan surat kabar cetak akan mampu meningkatkan strategi pemasaran. Peningkatan jaringan networking akan memelihara pelanggan dan menarik banyak peminat.

Promosi yang baik akan mempertahankan kredibilitas pembaca dan pengiklan. Manejemen dan pengaturan teknologi yang efektif dan dan efisien akan memperkuat mutu redaksi berhadapan dengan percepatan era informasi. Kenyamanan pembaca berkaitan ukuran kertas, harga, susunan berita, kombinasi teks dan gambar, visual, tata letak, dan kualitas isi akan mendukung kredibilitas surat kabar. Media cetak tidak hanya soal pemaparan ide yang bernas, tapi keberlangsungannya didukung oleh pola marketing dan finansial yang beradab (Usman, 2009).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun