Mohon tunggu...
Jan Bestari
Jan Bestari Mohon Tunggu... Lainnya - Merayakan setiap langkah perjalanan

Refleksi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Mati (15 Rahasia Raja)

31 Januari 2022   03:58 Diperbarui: 31 Januari 2022   07:46 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku kira ini telah disampaikan oleh emakmu, Dewa," aku semakin terbelalak karena apa sangkut pautnya dengan emakku Tanjung Buih.

" Aku belum diberi tahu apa-apa, Tuan"

"Baik aku akan menjelaskannya"

"Kamu perlu tahu!, Amarilis Dewi adalah kakak kandungmu, Dewa!, itu sangat terlarang untuk kau jadikan pendamping hidup" Terasa tubuhku terguncang dan terasa tidak ada tempat tanah untuk kedua kakiku berpijak mendengar penjelasannya.

"Mungkinkah Tuan salah mengatakannya?" selaku perlahan disela-sela keterkejutanku yang seperti disambar petir berulang kali.

"Tidak...! dan itu sama sekali benar adanya" Tuan Bestari sangat yakin, ditandai dengan nada suara yang berat dan tegas.

"Tetapi bagaimana bisa kejadiannya dan aku tidak pernah diceritakan oleh emak sebelumya"

"Emakmu seperti ingin mengubur dalam-dalam cerita masa lalunya"

"Apa yang terjadi dengan emak Tuan?"

"Cerita sorang Tanjung Buih adalah ceritaku juga, Dewa"

"Oleh sebab itulah kukirim Fithar, Kemala dan Amarilis Dewi sebagai jembatan untuk kau bisa sampai kesini"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun