Mohon tunggu...
Jan Bestari
Jan Bestari Mohon Tunggu... Lainnya - Merayakan setiap langkah perjalanan

Refleksi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Catatan Perjalanan Sang Kapten (14. Eksotika Kehidupan Sungai di Sambas Darussalam)

26 Januari 2022   22:08 Diperbarui: 26 Januari 2022   22:15 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diolah pribadi dari pictsart app

 

Perjalanan yang telah membuatku terkesima karena saujana alam yang sangat berbeda dengan apa yang kulihat di negeriku Belanda yang semuanya tampak seragam. Melayari sungai berkelok-kelok yang bentuk polanya seperti ular raksasa dimana arah ekornya tampak bersembunyi nun dipelukan gunung berwarna biru.

 

Terlihat berjejer pohon-pohon  berbaris rapi yang menyerupai pagar betis sekaligus benteng alam

 

"Pohon Putat (Barringtonia racemosa), menahan pengikisan tanah oleh air di tebing sungai" Bestari menunjuk sebentuk barisan pohon-pohon dan seolah tahu apa yang harus dijelaskannya kepadaku.

 

"Pucuk segarnya dapat dijadikan sayur ulam segar" aku terus saja melongo mendengar penjelasan sambil memperhatikan secara serius vegetasi yang telah dipotong pendek oleh penduduk ditepian sungai itu. Tampak seperti barisan tentara yang siap berperang.

 

Perjalanan kapal layar terus melaju melawan arus ke hulu. Terus kuperhatikan sekeliling sambil sesekali membetulkan kacamataku agar lebih fokus melihat objek-objek yang menarik perhatianku.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun