Â
Perjalanan yang telah membuatku terkesima karena saujana alam yang sangat berbeda dengan apa yang kulihat di negeriku Belanda yang semuanya tampak seragam. Melayari sungai berkelok-kelok yang bentuk polanya seperti ular raksasa dimana arah ekornya tampak bersembunyi nun dipelukan gunung berwarna biru.
Â
Terlihat berjejer pohon-pohon  berbaris rapi yang menyerupai pagar betis sekaligus benteng alam
Â
"Pohon Putat (Barringtonia racemosa), menahan pengikisan tanah oleh air di tebing sungai" Bestari menunjuk sebentuk barisan pohon-pohon dan seolah tahu apa yang harus dijelaskannya kepadaku.
Â
"Pucuk segarnya dapat dijadikan sayur ulam segar" aku terus saja melongo mendengar penjelasan sambil memperhatikan secara serius vegetasi yang telah dipotong pendek oleh penduduk ditepian sungai itu. Tampak seperti barisan tentara yang siap berperang.
Â
Perjalanan kapal layar terus melaju melawan arus ke hulu. Terus kuperhatikan sekeliling sambil sesekali membetulkan kacamataku agar lebih fokus melihat objek-objek yang menarik perhatianku.
Â