Mohon tunggu...
Jan Bestari
Jan Bestari Mohon Tunggu... Lainnya - Merayakan setiap langkah perjalanan

Refleksi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Catatan Perjalanan Sang Kapten (4. Poliglot Letnan Arthur)

25 Januari 2022   20:00 Diperbarui: 25 Januari 2022   20:04 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dibuat sendiri menggunakan pictsart app

 

Sepertinya orang-orang pribumi tidak bisa membedakan antara aku orang Inggris dan orang Belanda yang telah kami kalahkan dalam pertempuran sebelumnya. Aku mengangguk- mengangguk dan tersenyum saja kepada mereka disaat beberapa orang pribumi terus berusaha menyapaku dalam bahasa Belanda dengan perkataan ‘goedemorgen meneer’ yang artinya selamat pagi tuan.

 

Saat ini, aku benar-benar telah menjejakkan kaki di tanah impian Hindia Belanda. Itu artinya selangkah lagi misiku berikutnya akan menjadi kenyataan. Keinginan untuk  dapat menginjakkan kaki ke negeri yang tanahnya bertabur emas sekaligus armada lautnya yang sangat disegani, yaitu Kerajaan Sambas Darussalam di Borneo. Sangat mahsyur dengan kekayaan emasnya yang sering dibawa berdagang keluar oleh kapal-kapal dari berbagai negeri.

 

Dari cerita yang sampai kepadaku, Kerajaan Sambas Darussalam telah menjadi incaran pedagang dan penjelajah dari berbagai belahan dunia manapun. Tidak heran kemudian banyak orang asing mengarahkan perhatiannya hanya untuk dapat menguasainya dalam berbagai cara seperti dagang, kerjasama bersyarat, dan bahkan sampai kepada harus melakukan kontak senjata agar dapat menguasai wilayahnya secara penuh.

 

Setelah berada di Batavia, apa saja  yang dideskripsikan dalam surat Jenderal Auchmuty tersebut adalah fakta belaka. Banyak hal yang membuatku malahan lebih betah dan terhibur di Batavia. Ternyata, sangat menyenangkan tinggal dilingkungan dimana orang-orang sepertiku diposisikan dengan derajat yang selalu lebih tinggi, dilayani tanpa syarat dan dimuliakan seperti tuan besar dan sangat berkuasa terutama oleh orang-orang pribumi.

 

Kuketahui juga bahwa sumber air bening yang diceritakan dalam surat yang akhirnya membawaku ke Hindia Belanda itu, sebenarnya mengalir dari wilayah kediamannya Sir Thomas Stamford Raffles di Buitenzorg sana. Tepatnya sumber kehidupan penting itu berasal dari 7 telaga utama yang bersatu menjadi sumber air kali Ciliwung. Airnya kemudian mengalir sebagai urat nadi kehidupan masyarakat disepanjang 109.7 kilometer menuju muara di Batavia.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun