Banyak barisan bukit yang berjajar di Pagar Alam. Gunung Dempo adalah gundukan tanah tertingginya dan sekaligus menjadi ikon destinasi utama yang selalu disematkan kepada kota perjuangan yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2001 ini.
Gunung tertinggi di Sumatera Selatan yang memiliki ketinggian 3.159 MDPL itu terlihat semakin indah karena memiliki kawah begejolak dengan warna air yang bisa berubah-ubah.
Terkadang berwarna putih, abu-abu dan kerap berganti menjadi warna biru. Dia tegar berdiri dengan kawalan perkebunan teh yang berbaris rapih dan bentangannya sangat menentramkan. Tak ayal, banyak para pelancong lokal yang menjadikan tempat hijau yang sudah berumur 200 tahun lebih itu sebagai latar untuk berswa foto.
Lainnya, bercengkrama dengan sahabat sambil makan jagung bakar dan minum air hangat di pinggir kebun teh menambah keseruan tersendiri. Berasa di surga tersembunyi.
Selain keelokan alam kebun teh yang terhampar bak karpet hijau itu, Pagar Alam juga dikenal dengan salah satu daerah penghasil kopi. Jenis kopi robusta yang tumbuh subur di Pagar Alam menjadi kopi paling fenomenal dan unggulan di negeri Indonesia.
Lebih dari itu, kopi Pagar Alam tak tanggung-tanggung, sudah diakui oleh dunia internasional atas citarasa uniknya. Pemuliaan dan penghargaan itu diberikan pada ajang kontes kopi dunia tahun 2020 di Paris, Perancis.
Prestasi itu tentu tak lepas dari kerja keras para pelakunya yang gigih untuk terus memperkenalkan dan menjaga kualitas hasil alamnya. Untuk urusan kopi, Pagar Alam sangat membanggakan dan paling jago.
 Prestasi itu memang bukan tanpa sebab. Sejak dulu, para penduduknya dan kopi memang sudah melekat dalam kehidupan keseharian. Bak dua mata sisi uang logam yang tak akan pernah terpisah oleh ruang dan dan waktu. Makanya, tak ayal, jika aktivitas pergi ke kebun kopi menjadi sebuah rutinitas mereka. Karena memetik kopi merupakan profesi utama warga.
Nah, Kalau Anda punya kesempatan bertandang di kota Pagar Alam, menjadi wajib hukumnya untuk berkelana melihat - lihat kebun kopi. Ikut memetik langsung sambil menimba ilmu lewat pengalaman bersama petani. Mulai dari cara memelihara tanamannya, memetik biji, menjemur, pemisahan kulit, hingga sangrai bahkan sampai cara penyajian menyeduh kopi. Tak hanya mengasyikan, bertualang ke kebun kopi menjadi rangkaian wisata yang bisa menambah wawasan dan pengalaman menarik. Kalau terlewati, dijamin merugi.
Beberapa di atas hanyalah sebagian potensi wisata yang dimiliki oleh Pagar Alam. Ada banyak potensi dari kota Pagar Alam yang sempat terlintaskan, namun mencengangkan.
Selain kopi robusta yang terkenal sejagat raya, ada sebuah dusun yang terbilang paling tua di Pagar Alam, Sumatera Selatan yang cukup pula dikenal.