"Mungkin saja Nyet, semua serba mungkin kog, lha wong punya istri cantik, pinter masak kog ya ndak betah di rumah, itu kan ndak bener namanya. Dan pasti ada sesuatu di balik tingkahnya itu, tanyalah pada hatimu. Biasanya mereka yang sudah menikah itu punya perasaan nyambung ketika terjadi sesuatu terhadap pasangannya. Lha kamu gimana"
"Entahlah, aku bener-bener ghak habis pikir dengan sikapnya akhir-akhir ini"
"Pakai kepekaan perasaanmu dong, jangan dipikir, emang matematika pakai dipikir" kata Kei, Dhe hanya diam mendengar celoteh sahabatnya itu.
"Yaaaaaa kamu harus mulai waspada Nyet, biasanya perasaan seorang istri ketika si suami itu serong banyak benernya lho, itu yang aku baca di mbah Google bu" ujar Kei sok tahu, meskipun dia sendiri sampai usianya seperti sekarang ini belum juga menikah.
Sahabatnya satu ini memang selalu ceplas ceplos kalo ngomong, ghak pandang bulu ama siapa saja. Tapi dia jujur, itu yang Dhe suka dari Kei, dan kali ini apa yang dikatakan sahabatnya satu ini tertanam di benaknya, mampu merasuki kepalanya.Â
Kei yang benama lengkap kayak orang jepang, Keisa Marini adalah sahabatnya dari kecil, teman satu komplek, dulu waktu mereka masih kecil kemana-mana selalu saja berdua, konyol, jahil, dan tomboy itulah Kei. Yang selalu jadi bahan ejekan karena namanya kayak orang jepang, tapi memang sih, melihat penampilan Kei memang mirip dengan tokoh kartun jepang Nobita, kurus, agak ceking malahan, pakai kacamata pula, yang sedikit membedakan ama Nobita adalah rambutnya yang sedikit keriting, hehehehe. Namun semenjak mereka lulus SMA, mereka berpisah, karena orang tua Kei pindah dari komplek perumahan, dan sejak saat itu mereka jarang sekali bertemu, hanya sesekali saja, itupun bisa terhitung dengan jari tangan di tambah satu atau dua jari kaki deh, baru setelah Dhe selesai kuliah dan menikah mereka kembali sering bertemu, bahkan bercita-cita bisa buka restoran bareng.
"Aku yakin kalau kita bisa membuka sebuah restoran suatu saat nanti, pasti tiap hari orang akan antri datang untuk menikmati masakanmu Nyet" suatu ketika Kei nyeletuk sambil menikmati bakpao pandan buatan Dhe.
"Hahaha bisa aja kamu, yang ada orang ngantri untuk hutang kaleee"
"Beneran nih, aku serius lho, gini-gini aku ini adalah penikmat kuliner di seantero jagat dan setiap kali aku menikmati masakanmu heeeeemmm luaaaar biasaaa, terasa lain dari yang lain, always yummy lah pokoknya Nyet" kata Kei sambil tangannya mengambil satu bakpao lagi.
"Alaaahhh bilang aja kalo kamu itu cuma cari gratisankan, makanya bisa ngomong begitu" jawab Dhe sambil tertawa melihat tingkah Kei.
"Eehh dasar kamu bakul kubis, ini serius, coba deh mulai dipikirin, jangan cuma suka masak ini dan itu aja, tapi harus berani juga berbisnis. Ingat lho bisnis yang sukses itu berawal dari hobi dan hobi yang baik adalah hobi yang bisa dinikmati orang lain dan menghasilkan keuntungan."