Mohon tunggu...
EDHIVIRGI
EDHIVIRGI Mohon Tunggu... Wiraswasta - kreatif adalah salah satu motivasi hidup saya

EVENT CONSULTANT - OWNER VIRGI INDONESIA - OWNER VIPTRIPNESIA - AUTHOR Bergelut di bidang Event Organizer dari 2001 hingga saat ini, memiliki brand Identity Virgi Indonesia yang bergerak di bidang garap MICE dan Event Organizer serta Viptripnesia yang bergerak di bidang Incentive Planner dan Tour Planner. Disamping itu menulis menjadi bagian kesibukan yang memenuhi hari harinya, ditambah dengan kesibukannya sebagai Event Consultant di beberapa perusahaan . Dalam menulis 2 buah buku sudah di terbitkan Mahapralaya Airlangga dan Cinta separuh Waktu, saat ini sedang merampungkan beberapa tulisan fiksi dan juga edukasi seperti Menjadi Event Organizer Masa Depan dan lain sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Separuh Waktu #1

26 Desember 2020   20:14 Diperbarui: 26 Desember 2020   20:16 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Semua hal tentang Rian memang serba perfeks, serba terlihat istimewa di matanya. Rian adalah dosen pembimbing, saat skripsi harus di kejakannya sebagai salah satu persyaratan untuk menyandang title sarjananya, disaat itulah dia mengenal sosok Rian lebih dalam. Waktu berjalan terasa begitu cepat, perkenalan yang begitu singkat itu terasa sangat berkesan baginya, sosok Rian tak tergantikan mengisi kedalaman hatinya, segala tentang Rian terlalu sempurna, hingga tak menyisakan secuilpun rongga di hatinya yang tidak terisi oleh nama Rian.

Namun perasaan itu ditahannya, Rian terlalu dingin untuk hal-hal semacam itu. Perkenalannya dengan Rian hanya di isi dengan urusan skripsi, tak lebih dari itu, meskipun dia sengaja memperlihatkan secara terang-terangan kepada dosen muda pembimbingnya itu bahwa dia suka, Rian tetap menanggapi diam, sekali lagi terlalu dingin untuk bicara tentang perasaan.

Hari-hari perkenalannya dengan Rian pun terhenti ketika skripsinya telah selesai, dan waktupun berlanjut hingga dia lulus dengan pencapaian terbaik, cumlaude. Hinga suatu malam, malam selepas wisuda yang dilakukan tadi pagi, Rian muncul di depan rumahnya. Sosok lelaki yang selalu mengisi hati dan jiwanya itu tiba-tiba hadir dan berdiri di depannya dengan setangkai bunga mawar di tangannya, menjadi subuah malam yang tak akan terlupakan olehnya.

"Selamat ya, maaf tadi aku tidak bisa hadir pada saat wisudamu" kata Rian ketika mereka telah berdua di teras depan rumahnya. "Dan maaf atas kehadiranku yang mendadak tanpa memberitahumu lebih dulu malam ini, ku harap hal ini tidak mengganggu hari bahagiamu ini"

"Tidak apa-apa pak" jawabnya sambil tersenyum bahagia, dan masih memanggil Rian dengan sebutan yang biasa digunakannya di kampus. Diam menggelayuti suasana malam itu.

"Jangan panggil saya pak, panggil saja Rian kan kita tidak sedang di kampus" kata Rian memecah kesunyian.

"Mas aja ya, kualat nanti aku"

"Hehehe, terserah kamulah Dhe, eh kamu kog senyum-senyum begitu sih ada apa"

"Enggak apa-apa mas senang aja, aku senang kamu datang dan dikasih bunga lagi"

"Bisa aja kamu. Namun Dhe kedatanganku malam ini memang sengaja karena aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu"

"Ada apa mas, serius amat, mau nawarin aku kerjaan di proyek ya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun