Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kru Suay Mak (25)

13 September 2015   23:20 Diperbarui: 13 September 2015   23:20 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Mirza menatap tajam mata Chon.

“Sudahlah, Nong,” kembali Chon menepuk bahu Mirza. Ia kemudian merogoh setumpuk pecahan 1000 baht dari tasnya, dan menyodorkan pada Mirza.

“Ini cukup uang untuk urusan seperti yang kubilang tadi,” Kuantar kau naik motor ke Chiang Mai, beli pakaian bersih, terus ke bandara Chiang Mai untuk terbang ke Bangkok sebelum Polisi di sini memenjarakan kamu. Percayalah, kamu tak akan suka penjara di sini”

Mirza tak bersuara.

Chon meraih uang itu dan menaruhnya dalam genggaman Mirza. “Kalau sudah tenang di Indonesia, kau ketik semua yang Ratana ceritakan padamu, lalu kirimkan melalui e-mail ke aku”

Mirza menggenggam uang itu, dan mengangguk. “Okaylah!” kata Mirza.

Chon bangkit, “Ayo jalan!”

Ia menangkupkan kedua telapak tangan ke hadapan biksu dan berpamiitan. Mirza melangkah bersama Chon ke luar dari wat. Chon kemudian menghampiri sebuah motor  besar yang ia parkir di bawah sebuah pohon. Sebentar kemudian sepeda motor menderu meninggalkan wat; dengan Mirza di boncengan Chon.

***.

Motor melaju melalui jalan setapak di antara perbukitan beberapa saat. Mirza tahu jalan itu mengarah ke jalan besar yang pasti selanjutnya mengarah balik ke Chiang Mai. Mirza mengamati sekeliling. Ia seperti mendengar suara Nut memanggil-manggil.

Setelah setengah jam melintasi jalan hutan, Mirza menepuk bahu Chon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun