Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novelet: Perempuan Yunani dan Guru Privat Bahasa Indonesia (3)

20 Oktober 2011   09:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:43 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

EPISODE 2 ada DI SINI
“Pak Rodi, boleh saya Tanya sesuatu,” kata Eleni.

“Silakan,”

“Apa yang pak Rodi ketahui tentang Yunani?”

“Yunani? Well, negara-negara lain yang lebih dikenal orang Indonesia adalah Amerika dan India karena film dan musiknya, Inggris karena sepakbolanya, China karena produk-produknya, Belanda karena negara bekas penjajah, Singapore karena kedekatan geografisnya. Jarang yang kenal Yunani. Tapi saya tahu sedikit tentang Yunani”

“Tell me what you know,” Eleni menjenakkan duduknya, bersandar santai di kursi empuk dengan satu tangan menopang kepala.
“Wah, apa ya? Saya pernah baca novel klasik Zorba the Greek karangan Nikos Kazantzakis versi bahasa Inggris, dan suka dengar suara lembut Nana Mouskouri,”

“Zorba the Greek? Wah, itu juga kesukaan saya waktu kecil. Kalau Nana Mouskouri itu favorit ibu saya,” mata Eleni membundar. “Hebat juga pak Rodi bisa tahu karya sastra dan musik Yunani. Saya juga kebetulan bawa CD Yunani favorit saya. Mau dengar?”

Eleni langsung berdiri, menghampiri satu meja di sudut ruangan dan memilah-milah CD. Dengan gerakan manis ia menyisipkan CD ke alat pemutar, dan mulai mengalun musik yang bernuansa lembut tapi terdengar asing di telingaku.
“Ini koleksi instrumentalia komponis-komponis hebat Yunani,” Eleni menyodorkan kotak CD dengan sopan. Aku mengamati sampul kotak itu. Tiga nama besar komponis Yunani ada di sampul : Mikis Theodorakis, Manos Hadjithakis, Stavros Xarhakos.

“Belum pernah dengar. Tapi enak di telinga. Ini musik keren,” kataku. Tak sengaja kalimat yang terakhir pakai bahasa Indonesia.

“Apa pak Rodi bilang barusan?” tanya Eleni.

“Oh, maaf. Itu bahasa Indonesia. Ini musik keren. This is cool music,” kataku.
“Tolong ulang sekali lagi!”

“Ini musik keren”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun