Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kaliandra (Novel Seru) Episode 17 (Tamat)

22 Mei 2011   23:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:21 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Praptiwi itu cinta hebat sama kamu. Ia kesengsem. Ia kasmaran! Aku tahu itu. Ada hansip di rumah depan rumah Si Mbah yang bilang kau ciuman dengan Bu Lurah di pagi buta itu. Ia juga menyerah dalam pelukanmu. Kalau ia tak cinta kamu, mana bisa ia luluh begitu," kata Candi.

"Terus?"

"Ya nggak ada terusannya. Gitu aja, aku Cuma ingin tahu apa kamu juga suka dia?"

Rio menggaruk kepala. "Aku......gimana ya?"

"Bilang aja kau juga suka dia, repot amat!" kata Candi berubah ketus. Rio tak menyahut. Tak jelas kenapa Candi tiba-tiba membahas soal hubungan khususnya dengan Praptiwi dengan nada ketus.

"Jadi benar-benar kau mau nulis cerita kayak gitu? Nggak ada nilai beritanya, tahu!" kata Rio.

"Buat aku itu ada nilai beritanya......" kata Candi tersenyum, "he he he.....jangan kuatir. Aku cuma bercanda, kok. Aku nggak nulis cerita begituan," Candi mengeluarkan dua helai tiket pesawat dari tasnya.

"Ini tiket pesawat ke Lombok, dan liburan ditanggung Tajuk Zaman. Satu atas nama aku, satunya atas nama kamu. Berangkat nanti jam 3, pulang seminggu lagi. Siap-siap, kita jalan bareng, oke?"

Rio diam sesaat dan mengamati tiket itu. "Berlibur sama kamu? Berdua saja? Kenapa kamu pikir aku mau?" tanya Rio,

Candi berdiri mendekati Rio. "Karena aku tahu kamu suka perempuan lebih tua," kata Candi. Rio mengernyitkan dahi. Apa pula maksudnya ini.

Ia baru sadar pastinya Candi lebih tua beberapa tahun daripada Rio.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun