Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kaliandra (Novel Seru) Episode 17 (Tamat)

22 Mei 2011   23:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:21 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Kisah cinta dua dunia? Maksudmu?"

"Ya, itu, kisah cinta seorang mahasiswa dan ibu desa yang jauh lebih tua"

"Sialan! Menyindir! Dari mana kau dapat isu itu?"

"Ini beneran!"

"Kalau mau nulis yang begituan, kamu berangkat aja sendiri. Aku ogah!"

"Marah nih!"

"Ogah!" Rio menutup telepon. Dan Candi tidak menderingkan telepon lagi. Rio menunggu, beberapa menit kemudian telepon pasti berdering lagi. Tapi ternyata telepon terus bungkam sampai satu jam kemudian.

Rio baru saja mandi ketika Candi sudah berdiri di pintu kamar kos. Taxi bandara baru saja menderu pergi.

"Payah! Kau mudah marah!" kata Candi, langsung masuk kamar kos Rio dan menyeruput sekaleng Cocacola punya Rio.

"Bu Lurah sekarang ada di tahanan Polres di kota kabupaten. Jadi aku tak bisa mewawancarainya untuk tulisan feature ini. Satu-satunya narasumber adalah kamu, mau ya kuwawancara?" kerling Candi.

"Nggak. Memangnya kau tahu apa soal aku dan Bu Lurah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun