Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kaliandra (Novel Seru) Episode 17 (Tamat)

22 Mei 2011   23:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:21 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"So?"

"Kayaknya aku jatuh hati pada kamu. Jadi ajari aku cara mengutarakannya," kata Rio.

"Tidak sekarang!"

"Kapan?"

"Nanti di Lombok!"

"Kalau menunggu di Lombok, aku lebih suka menggunakan cara Praptiwi mengucapkan cinta padaku," kata Rio.

"Bagaimana caranya?" Candi memandang Rio.

"Sederhana. Begini...." perlahan Rio meraih kepala Candi dan mencium bibirnya. Candi terkejut. Tapi ia tak berdaya, atau, membuat dirinya tak berdaya. Ia balas ciuman Rio hangat dan mesra pula. Sebentar kemudian ia melepas ciuman itu.

"Itu tadi pertanyaan?" kata Candi. Rio mengangguk.

"Mau tahu bagaimana caraku membalas pertanyaanmu?' kata Candi. Rio mengangguk.

"Cepatlah berkemas. Akan kutunjukkan caraku nanti di Lombok. Kita punya waktu seminggu penuh di sana!" Senyum Candi mengembang cerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun