Terhadap karyawan yang berprestasi, sudah selayaknya diberikan reward, misalnya berupa kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi. Atau, cukup diberikan hadiah sebagai salah seorang karyawan berprestasi pada perayaan ulang tahun perusahaan.
Sebaliknya, terhadap karyawan yang berkinerja buruk, kalau tidak diberikan program pengembangan, mungkin sudah waktunya untuk untuk diberhentikan.
Kelima, menciptakan budaya kerja.
Karyawan mesti tahu dengan pasti dan jelas bahwa penilaian kinerja itu ada dan diberlakukan terhadap semua karyawan.
Mereka harus mengetahui bahwa penilaian itu dilakukan setiap hari dan diakumulasikan dalam bentuk penilaian kinerja pada akhir tahun. Â Dan, penilaian ini, baik atau buruk, akan berdampak kepada karier karyawan.
Dengan mengetahui hal ini, karyawan tidak bisa semau gue dalam bekerja, melainkan mengikuti aturan yang ada dalam perusahaan. Karyawan mesti disiplin dalam pekerjaannya. Dan, ia selalu dipantau setiap hari oleh atasan langsung atau pimpinannya.
Jadi, penilaian kinerja merupakan potret diri bagi karyawan, apakah dia berkinerja baik atau tidak. Karena kinerja itu dinilai, maka karyawan pada umumnya akan termotivasi untuk berkinerja dengan lebih baik demi karier yang lebih baik pula.
(I Ketut Suweca, 15 Oktober 2023).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H