Pengetahuan yang lebih luas ini penting, karena akan berpengaruh terhadap kemampuan mengembangkan atau menjelaskan materi saat pidato berlangsung. Apalagi menghadapkan pada sesi tanya-jawab atau diskusi.
Kedua, kuasai teknik berbicara.
Terkait teknik berbicara di depan publik, ada banyak sekali buku yang bisa dijadikan panduan dalam belajar. Sekadar contoh, ada buku-buku hasil karya Dale Carnegie, buku hasil karya Larry King, dan hasil karya penulis Korea Selatan, Oh Su Hyang.
Buku-buku itu akan sangat membantu siapa pun yang berniat keras menjadi pembicara publik untuk mewujudkan cita-citanya.
Dengan mempelajari teknik-teknik itu, maka akan diperoleh gambaran bagaimana menjadi seorang pembicara yang berhasil, bahkan menjadi pembicara profesional.
Di dalam buku-buku itu, kita bisa pelajari bagaimana melakukan persiapan sebelum berpidato. Lalu, bagaimana mengenali audiens, bagaimana mengatasi nervous sebelum dan saat di panggung, serta bagaimana cara pemimpin atau tokoh-tokoh besar dalam berbicara di depan umum.
Teknik-teknik itu bisa dipelajari dari buku-buku mengenai teknik public speaking yang banyak beredar di pasaran. Pengetahuan tentang teknik yang satu ini sangat penting dalam rangka mempersiapakan diri menjadi pembicara yang mumpuni.
Ketiga, miliki kepercayaan diri.
Di antara semua teknik yang ada, salah satu yang terpenting adalah rasa percaya diri. Mengapa demikian? Sebab, kepercayaan dirilah yang akan mengantarkan seorang pembicara pada keberhasilannya.
Berkenaan dengan rasa percaya diri (self confidence) ini, terdapat banyak hal yang berkaitan. Misalnya, persiapan yang baik. Dengan persiapan yang matang sebelum tampil di panggung, pembicara akan lebih percaya diri.
Yang penting lagi, pembicara mesti sudah benar-benar menyatukan materi yang disampaikan dengan dirinya sendiri! Maksudnya, ia tidak sekadar menghimpun apa yang hendak disampaikan itu dari sumber-sumber yang ada, bahkan menyatukan materi itu dengan pengalaman pribadi dan hasratnya yang kuat.