Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Mewujudkan Kebahagiaan Hidup Setiap Hari, Mungkinkah?

9 Maret 2022   18:29 Diperbarui: 10 Maret 2022   19:19 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak sekali sesungguhnya karunia Tuhan kepada kita. Tetapi, karena digelapkan oleh keinginan yang tiada pernah berhenti, ditambah pula dengan membandingkan diri dengan orang lain, terkadang rasa syukur akhirnya tenggelam.

Dengan banyak bersyukur, kita akan lebih mampu melihat karunia Tuhan dalam hidup. Akan dibukakan hati dan pikiran kita, betapa banyak hal yang pantas disyukuri.

Dengan sering bersyukur, kita akan terbantu untuk membatasi keinginan demi keinginan yang tiada henti.

Bersyukur atas segala karunia Tuhan(Sumber gambar: haibunda.com).
Bersyukur atas segala karunia Tuhan(Sumber gambar: haibunda.com).

Ketiga, jangan terlalu berharap.

Harapan yang yang terlalu tinggi atau terlalu berharap bisa menimbulkan kekecewaan yang besar jika tidak terpenuhi.

Syukur-syukur apa yang diharapkan itu sesuai dengan kenyataan. Tetapi, kalau tidak? Ketika harapan itu tidak menjadi kenyataan, maka hanya kekecewaan yang akan dirasakan. Ini akan menghapus kebahagiaan.

Ingatlah bahwa orang bisa berubah, keadaan pun bisa berubah. Sesuatu yang sangat kita dambakan di awal bisa menjadi sesuatu yang amat mengecewakan pada akhirnya. Ini, lagi-lagi, menjadi sumber ketidakbahagiaan.

Keempat, jauhi orang toxic.

Orang toxic adalah orang yang suka membuat masalah ketika berhubungan dengan orang lain. Wujudnya bisa bermacam-macam. Misalnya, suka bergosip, suka nyinyir, tidak mengenal etika dalam berbicara, tidak menghargai lawan bicara, menyombongkan diri sekaligus merendahkan orang lain.

Orang-orang semacam itu sebaiknya dihindari saja. Minimal kurangi bergaul dengannya. Menghindari orang seperti itu, pertama-tama dimaksudkan agar tidak terpengaruh kebiasaan negatifnya. Di samping itu, untuk menghindarkan diri dari terkena toxic-nya, baik dari perkataan maupun tindakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun