Ada banyak sekali sesungguhnya karunia Tuhan kepada kita. Tetapi, karena digelapkan oleh keinginan yang tiada pernah berhenti, ditambah pula dengan membandingkan diri dengan orang lain, terkadang rasa syukur akhirnya tenggelam.
Dengan banyak bersyukur, kita akan lebih mampu melihat karunia Tuhan dalam hidup. Akan dibukakan hati dan pikiran kita, betapa banyak hal yang pantas disyukuri.
Dengan sering bersyukur, kita akan terbantu untuk membatasi keinginan demi keinginan yang tiada henti.
Ketiga, jangan terlalu berharap.
Harapan yang yang terlalu tinggi atau terlalu berharap bisa menimbulkan kekecewaan yang besar jika tidak terpenuhi.
Syukur-syukur apa yang diharapkan itu sesuai dengan kenyataan. Tetapi, kalau tidak? Ketika harapan itu tidak menjadi kenyataan, maka hanya kekecewaan yang akan dirasakan. Ini akan menghapus kebahagiaan.
Ingatlah bahwa orang bisa berubah, keadaan pun bisa berubah. Sesuatu yang sangat kita dambakan di awal bisa menjadi sesuatu yang amat mengecewakan pada akhirnya. Ini, lagi-lagi, menjadi sumber ketidakbahagiaan.
Keempat, jauhi orang toxic.
Orang toxic adalah orang yang suka membuat masalah ketika berhubungan dengan orang lain. Wujudnya bisa bermacam-macam. Misalnya, suka bergosip, suka nyinyir, tidak mengenal etika dalam berbicara, tidak menghargai lawan bicara, menyombongkan diri sekaligus merendahkan orang lain.
Orang-orang semacam itu sebaiknya dihindari saja. Minimal kurangi bergaul dengannya. Menghindari orang seperti itu, pertama-tama dimaksudkan agar tidak terpengaruh kebiasaan negatifnya. Di samping itu, untuk menghindarkan diri dari terkena toxic-nya, baik dari perkataan maupun tindakannya.