Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Mewujudkan Kebahagiaan Hidup Setiap Hari, Mungkinkah?

9 Maret 2022   18:29 Diperbarui: 10 Maret 2022   19:19 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersyukur atas segala karunia Tuhan(Sumber gambar: haibunda.com).

Pada dasarnya, kebahagiaan adalah keadaan batin -- keadaan pikiran dan perasaan seseorang yang merasa senang, gembira, dan tenteram. Keadaan batin ini, terutama dibentuk dari upaya diri sendiri, bukan dari faktor yang berasal dari luar diri.

Ilustrasi bersyukur untuk kebahagiaan hidup (Sumber gambar: livingfreeindeed.com)
Ilustrasi bersyukur untuk kebahagiaan hidup (Sumber gambar: livingfreeindeed.com)

Tujuh Cara Mewujudkan Kebahagiaan

Paling tidak terdapat 7 cara sederhana yang, menurut penulis, akan mampu mengantarkan orang kepada kebahagiaan. Ketujuh cara ini seluruhnya merupakan upaya yang bisa dilakukan sendiri.

Pertama, jangan bandingkan diri dengan orang lain.

Banyak orang yang kerap membandingkan dirinya dengan orang lain. Kalau perbandingan itu menghasilkan bahwa dari kepemilikan ia masih kurang dari orang lain, ia merasa sedih, kecewa, dan ingin seperti orang lain.

Sekadar contoh. Kalau tetangga membeli mobil baru, ia ingin membeli mobil baru juga, bahkan mobil yang lebih bagus. Kalau tetangga berhasil menyekolahkan anak-anaknya ke luar negeri, dia juga ingin seperti itu.

Usaha untuk maju selalu perlu. Akan tetapi, tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain. Mengapa? Karena setiap orang punya kelebihan atau keunggulannya sendiri yang berbeda dengan orang lain. 

Kalau kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain dibiarkan tumbuh, sama saja artinya kita sedang memupuk dan menumpuk  rasa kecewa. Bisa pula menumbuhkan rasa iri dan dengki jika tidak bisa menyamainya.

Kedua, tumbuhkan kebiasaan bersyukur.

Alih-alih iri dan dengki terhadap orang lain, lebih baik perbanyak bersyukur. Dengan bersyukur, kita akan terdorong untuk melihat dan mensyukuri hal-hal yang sudah kita miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun