Kelima, menjalani hidup saat ini.
Masa hidup bisa dibagi menjadi tiga bagian sederhana, yakni masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
Masa lalu, pada kenyataannya, menjadi masa yang sudah tertinggal di belakang. Masa datang atau masa depan adalah masa yang belum kita hadapi secara langsung.
Orang sering sekali mencampur masa lalu, masa depan, dan masa kini dalam pikiran. Artinya, masa lalu masih membebani pikiran saat ini dan masa depan juga membebani pikiran saat ini. Ditambah lagi dengan beban pikiran masa kini. Betapa berat memikirkan ketiga masa itu sekaligus. Inilah biang kerok ketidakbahagiaan.
Masa lalu tetaplah masa lalu yang tidak bisa diulang dan dibenahi lagi. Kalau sudah menjadi masa lalu seyogianya diikhlaskan saja. Jangan biarkan masa lalu menjadi beban mental yang memberatkan perjalanan saat ini.
Demikian pula dengan masa depan. Yang namanya masa depan itu pasti belum datang. Merencanakan masa depan itu penting, tetapi membebani pikiran dengan masa depan sampai menjadi kekhawatiran, sungguh tidak baik.
Terhadap masa depan kita tidak bisa berbuat apa-apa, demikian pula terhadap masa lalu. Yang kita miliki dan bisa kita usahakan adalah masa sekarang, saat ini.
Hanya saat sekarang saja yang bisa kita usakan. Lebih baik berfokus ke saat ini saja, saat yang bisa kita isi, kerjakan, dan upayakan.
Keenam, miliki waktu untuk diri sendiri.
Ada saatnya Anda bekerja bersama-sama dengan orang lain. Mengerjakan berbagai hal untuk kemajuan lembaga atau perusahaan dan lainnya di luar diri Anda. Anda sibuk berkegiatan dalam keseharian sehingga mungkin tidak sempat lagi memberi waktu untuk diri sendiri.