Sampai di sini, saya teringat dengan apa yang ditulis A.S. Laksana dalam buku Creative Writing-nya. Dalam buku tersebut, dia memuji novelis dan cerpenis terkenal yang dimiliki Indonesia, Budi Darma, mengenai kehebatan beliau dalam menuangkan gagasan ke dalam format cerita.
"Budi Darma memang jenis pengarang yang seolah tak mengalami kesulitan apa pun untuk merangkai kalimat dan menyusun paragraf. Bahkan, membangun cerita pun, entah novel, entah cerpen, entah artikel, tampaknya adalah persoalan sepele bagi dia. Setiap patah kata yang meloncat dari batok kepalanya -- celakanya, selalu enak, selalu tepat," papar A.S. Laksana.
Nah, menurut Anda, apakah Budi Darma memang dilahirkan untuk menjadi penulis hebat, tanpa perlu bersusah-payah berlatih?
Tentu saja tidak! Dapat dipastikan bahwa untuk sampai di taraf seperti digambarkan di atas, beliau pasti sudah melalui usaha keras dan proses berkarya yang panjang. Bukan tiba-tiba hebat, bukan tiba-tiba piawai menulis.
Apakah menulis itu gampang? Ya, gampang, apabila kita sudah berpengalaman dalam menulis. Sudah melalui proses jatuh-bangun dalam dunia tulis menulis: rajin menambah pengetahuan, memperbanyak kosakata, dan selalu praktik menulis secara rutin dan berkesinambungan.
Pada akhirnya saya berharap kita yang merasa menulis itu masih sulit tidak lekas putus asa lalu menghentikan upaya. Mari terus berusaha tanpa henti sampai pada akhirnya menulis menjadi kegiatan yang mudah dan menyenangkan.
(Â I Ketut Suweca, 5 Oktober 2021).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H