Ketiga, kekurangan praktik menulis.
Menulis itu lebih banyak praktik karena merupakan suatu keterampilan. Kendati kita banyak  membaca buku-buku ilmu menulis, jika tidak pernah atau malas mempraktikkannya, ya, percuma saja.
Para penulis senior di dunia selalu mengingatkan generasi penulis yang lahir belakangan untuk senantiasa rajin berlatih menulis.
Harry Edward Neal, pernah mengatakan bahwa belajar di kelas dan juga dengan membaca buku, memberi Anda pelajaran tentang teknik penulisan, tetapi Anda harus ingat bahwa hanya Anda sendiri yang dapat mendidik diri Anda sendiri untuk menjadi seorang penulis.
"Tetapi, di atas segala-galanya, tulis, tulis, tulislah," imbuh Harry Edward Neal, penulis buku The Pennsylvania Colony ini.
Tidak ada sim salabim dalam dunia tulis-menulis. Yang ada hanyalah praktik menulis yang dilandasi oleh komitmen dan konsistensi.
Komitmen menyangkut janji kepada diri sendiri untuk bertekun di dunia tulis-menulis. Sedangkan konsistensi berkenaan dengan kesediaan untuk secara terus-menerus menekuni bidang ini, termasuk menghadapi segala kesulitan dan tantangan di sepanjang perjalanan.
Menulis Itu Gampang
Selanjutnya, mengapa menulis atau mengarang disebut pekerjaan yang mudah alias gampang?
Yang mengatakan ini pada umumnya adalah mereka yang sudah memiliki pengalaman panjang di dunia penulisan. Ia mungkin sudah banyak menulis artikel dan buku-buku berkualitas, fiksi atau nonfiksi.
Bagi mereka yang berasal dari kelompok ini, menuangkan ide ke layar laptop atau ke atas kertas bukan persoalan lagi. Mereka akan dengan mudah menuliskan gagasan-gagasan mereka. Tidak banyak kesulitan yang berarti yang bisa menghambat kerja mereka.