Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

"Toxic People", Begini Ciri-ciri dan Cara Menghadapinya!

22 Mei 2021   10:59 Diperbarui: 22 Mei 2021   12:16 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana kerja di kantor, hati-hati dengan toxic people (Sumber gambar: aea365.org)

Kalau berjanji, pribadi toksik alih-alih menepati, ia memilih melanggarnya. Tidak ada rumus "janji itu harus ditepati", di dalam benaknya. Sebaliknya, baginya tidak mengapa kalau janji tidak ditepati!

Misalnya, ia berjanji akan ikut bepergian, tetapi sampai tiba saat keberangkatan, dia tidak berkabar. Ketika dihubungi berkali-kali, tidak nyambung. Dan, tiba-tiba ia menyatakan batal ikut karena ada kegiatan lain.

Cara Menghadapinya

Dalam pergaulan, baik di kantor maupun di lingkungan lainnya, mungkin saja kita akan menemukan orang dengan ciri-ciri tersebut di atas.

Menghadapi toxic people seperti ini diperlukan sejumlah cara agar tidak terbawa arus-nya. Pertama-tama, jangan pernah mengikuti permainan orang seperti ini. Artinya, usahakan tidak terlibat dalam perkataan atau perilakunya.

Selanjutnya, katakan 'tidak' untuk hal-hal yang tidak Anda setujui atau sepakati. Anda harus berani mengatakan tidak dengan tegas kepada orang-orang toksik. Jika sekali mengatakan ya, kemungkinan Anda akan terus terseret di dalamnya.

Jangan lupa, kurangi bergaul dengan pribadi toksik. Orang seperti ini memiliki negativitas yang bisa menular. Oleh karena itu, kurangi bergaul dengannya. Kalau pun harus berbicara, berbicaralah secukupnya saja.

Nah, itulah sekelumit bahasan sederhana mengenai toxic people dan cara menghadapinya. Semoga kita tidak menjadi bagian darinya sekaligus terhindar dari pengaruh negatifnya.

( I Ketut Suweca, 22 Mei 2021). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun