Tanpa kegemaran membaca, mungkin akan sangat sulit bagi kita untuk menulis dengan baik. Kendati pun kita masih bisa melakukannya, akhirnya hasilnya dari itu ke itu saja. Hanya sedikit ada kemajuan. Kebaruannya nyaris tidak ada.
Kita yang suka menulis sangat membutuhkan membaca buku dan sumber informasi lainnya. Dengan membaca kita bisa mendapat inspirasi untuk menulis hal-hal baru yang belum pernah kita tulis dan tentu saja bisa bermanfaat bagi pembaca.
Terkait dengan membaca, belakangan ini aku sedang menikmati buku Leader Eat Last karya Simon Sinek.
Semakin aku masuk ke dalamnya, semakin kumerasa buku ini memiliki bobot yang tinggi. Banyak hal baru yang bisa kupetik dari buku ini, terutama tentang leadership.
Di dalam buku ini dijelaskan juga apa itu endorphin, dopamin, dan serotonin; tiga istilah yang sering kita dengar atau baca. Kukenalkan ujungnya saja ya.
Menurut Sinek dalam buku bagus ini, endorphin adalah sejenis zat tertentu yang dilepaskan tubuh dengan satu tujuan yaitu menyamarkan rasa sakit fisik dengan rasa senang.
Lalu, dopamin adalah zat yang dilepaskan kelenjar dalam tubuh yang menimbulkan perasaan senang saat kita menemukan sesuatu yang kita cari atau berhasil mengerjakan sesuatu yang harus diselesaikan. Dopamin memberi perasaan puas setelah menyelesaikan tugas penting.
Selanjutnya, serotonin adalah zat yang dilepaskan kelenjar dalam tubuh yang memberikan perasaan bangga. "Itu adalah perasaan yang kita dapatkan saat-saat kita melihat orang lain menyukai atau menghargai kita. Penghargaan itu membuat kita merasa kuat dan percaya diri," tulis Sinek dalam buku ini.
Diary, begitu dulu ya serba sedikit tentang cerita gaya bebas kita kali ini. Maaf sudah membuatmu membaca ini, kendati tak ada isinya. Sekadar menulis saja, agar aku bisa say hello denganmu.
Terima kasih banyak Diary. Sampaikan salamku untuk semua sahabat kompasianer.