Kuperhatikan, tanaman ini sudah menumbuhkan sehelai daun baru. Ada juga bakal daun baru di bagian bawahnya. Dalam beberapa hari ke depan bakal menjadi daun baru, melengkapi daun-daunnya yang sudah ada.
Tidak lebih dari sebulan tanaman ini kupelihara. Tanaman ini kubeli di Bedugul, tempat wisata terkenal di daerah pegunungan yang termasuk wilayah Tabanan, Bali.
Pertumbuhan Dark Lord ini lumayan bagus sejak kuberikan pupuk dedaunan pada tanahnya, sesuai dengan saran si penjual.
Tanaman ini memiliki daun yang bisa berubah. Saat masih muda, daunnya berwarna merah, setelah itu berwarna ungu, dan setelah tua berwarna hijau.
Pesona Alocasia
Yang terakhir, aku juga mempunyai tiga jenis alocasia. Tanaman ini terbilang cantik. Daunnya yang berkarakter spesifik, memberi pesona tersendiri. Bentuknya unik. Hanya saja aku tidak tahu, alocasia jenis apa ini.
Sudah kucoba menanyakan jenis alocasia ini kepada seorang sahabat. Kulihat pula di internet. Tapi, karena begitu banyak jenisnya, aku belum juga berani memastikan alocasia yang ada di rumah ini termasuk jenis mana.
Untuk maklum, ada banyak jenis alocasia. Sebagian di antaranya sangat mirip bentuk dan warnanya.
Untuk menyebut beberapa di antaranya, ada alocasia cuprea, alocasia amazonica, alocasia black velvet, alocasia nebula elaine, alocasia reversa, alocasia dragon moon, dan alocasia regal shield.
Rentangan harga per batang atau per pot-nya sangat bervariasi, tergantung jenis dan keunikan dan keindahannya.