Sejalan dengan Dale Carnegie dan Simon Sinek sebagaimana dipaparkan di atas, Maxwell juga memberi atensi pada pentingnya menaruh perhatian pada karyawan.
Menurutnya, pemimpin yang baik adalah pendengar atau penyimak yang baik. Sayangnya, banyak pemimpin adalah penyimak yang payah: mereka berpikir bahwa berbicara lebih penting daripada mendengarkan.
Seharusnya para pemimpin menyadari bahwa menyimak terlebih dahulu lebih baik daripada berbicara duluan. Lalu, ketika menyimak, mereka mesti melakukannya dengan cara yang baik, bersungguh-sungguh.
Menurut Maxwell, ada banyak manfaat bagi pemimpin tatkala ia bersedia menjadi pendengar yang baik. Dengan menjadi pendengar, si pemimpin bisa lebih memahami orang lain sebelum memimpin mereka.
Di samping itu, mendengar adalah cara terbaik untuk belajar. Mendengar juga dapat mencegah berkembangnya masalah serta membangun kepercayaan.
Jadi, memimpin itu memerhatikan, mendengarkan, melindungi, dan memotivasi karyawan, bukan memerintah. Memimpin itu mengusakan agar orang-orang yang dipimpin merasa nyaman dan tenang sehingga mampu memberikan sumbangsihnya kepada organisasi sesuai dengan kemampuan.
(Â I Ketut Suweca, 11 April 2021).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H