Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Salah, Memimpin Itu Bukan Sekadar Memerintah!

11 April 2021   17:34 Diperbarui: 13 April 2021   04:58 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang orang salah persepsi tentang konsepsi kepemimpinan (leadership). Mengira bahwa memimpin itu identik dengan memerintah. Tugas memimpin, menurutnya, adalah atau hanyalah memerintah semua orang yang dipimpinnya.

Jika semua yang diperintah mengikuti perintahnya, maka si pemimpin dipandang berhasil sebagai pemimpin.

Benarkah pemikiran itu? Kalau benar, betapa mudahnya menjadi pemimpin yang tinggal main perintah. Misalnya, ia cukup bilang, "Eh, kamu kerjakan ini." Kamu yang di situ, jangan santai, tugasmu menyelesaikan itu. Pokoknya saya tahu beres!"

Secara filosofis, kepemimpinan itu adalah mengayomi, melindungi, membela, melatih, memotivasi, mendengarkan, dan mengasihi semua yang dipimpin. Konsep seperti itulah yang terkuak dalam tiga buku seputar kepemimpinan berikut ini.

Pimpinlah. Jangan Memerintah!

Pertama, buku Sukses Memimpin karya Dale Carnegie. Buku terjemahan  ini mengingatkan siapa pun yang berpredikat sebagai pemimpin untuk menjaga marwah kepemimpinan. Carnegie mengatakan dengan simpel, "Jangan memberi perintah. Pimpinlah."

Ia mengingatkan kita akan karakter terpenting seorang pemimpin. "Apakah Anda tahu karakter terpenting yang sebaiknya dimiliki oleh seorang pemimpin?," tanya Carnegie retoris.

Bukan kemampuan eksekutif, bukan mentalitas yang kuat, bukan kebaikan, atau keberanian, bukan pula rasa humor, walau pun masing-masing karakter itu sangat berarti.

"Karakter terpenting adalah kemampuan berteman, yang jika dirunut lebih jauh berarti kemampuan melihat yang terbaik dalam diri orang lain," paparnya di dalam buku bercover merah ini.

Carnegie lalu mengutip pendapat J. Willrad Marriot, seorang pengusaha perhotelan yang berhasil. "Pekerjaan saya adalah memberi motivasi, mengajar, membantu, dan memberi perhatian kepada orang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun