Dengan terlibat dalam satu atau lebih komunitas, kita merasa diterima, diajak, dipedulikan, dalam kebersamaan. Dengan kata lain kita merasa berada "in group." Jadi, kendati usia menua jangan pernah berhenti berkomunitas.
Kita bisa memilih komunitas yang berkesuaian dengan usia. Sebagai contoh, komunitas olahraga ringan, komunitas sembahyang, komunitas pesepeda, komunitas pencinta tanaman, komunitas profesi, dan lainnya. Komunitas itu bisa menjadi wadah berkumpul sekaligus berbagi pengetahuan, semangat, dan kesenangan.
Hidup Menyatu dengan Alam
Ketiga, hidup dekat dengan alam. Hidup yang dekat bahkan menyatu dengan alam bisa menambah rasa bahagia. Itulah sebabnya banyak orang yang mengisi waktu dengan kegiatan yang menyatu dengan alam.
Dalam keseharian mungkin kita menjadi karyawan kantor, lalu pada hari-hari libur kita memilih berkebun. Berteman dengan tanaman atau pepohonan, sangat menyehatkan jiwa dan raga.
Jika kita dekat dengan alam, dengan berkebun misalnya, kita akan merasa dekat dengan tanaman. Kita menyiram, memupuk, dan menyianginya sehingga tanaman itu tumbuh dengan baik.
Tanaman-tanaman itu pun akan menyampaikan rasa terimakasih-nya kepada kita dengan caranya sendiri. Ia akan tumbuh dengan daunnya yang rimbun dan menghijau sehingga enak dipandang, memberikan udara segar dan oksigen.
Bisa pula ia akan membalas kebaikan kita dengan bunga-bunganya yang berwarna-warni nan indah. Sebagian lagi akan menyampaikan terima kasihnya dengan berbuah lebat yang bergelayut di ranting.
Pada dasarnya manusia diciptakan untuk menjadi bagian dari alam. Kita harus sering kembali ke alam untuk mengisi ulang baterai kita.
Mengatur Makanan dan Hindari Stres
Keempat, perbanyak konsumsi sayur dan buah. Tubuh yang semakin menua tidak memerlukan kalori seperti semasih muda. Yang diperlukan adalah pemeliharaan dan ketahanan (resiliensi).