Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Kulkul", Media Komunikasi Tradisional Masyarakat Bali, Bagaimana Keberadaannya Kini?

5 September 2020   20:58 Diperbarui: 7 September 2020   19:32 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi belakangan ini, kulkul bulus ini tak pernah terdengar lagi. Hal ini dibenarkan oleh salah satu hasil penelitian I Dewa Gede Aditya Dharma Putra dkk (2015) yang menyebutkan bahwa penggunaan kulkul bulus di desa adat Kuta, Bali, sudah dihentikan dalam 18 tahun terakhir.

Begitulah, keberadaan kulkul di Bali, masih ada dan terjaga hingga saat ini. Di setiap Pura Kahyangan Tiga, di setiap Bale Banjar Adat, dan di setiap Pura Subak, pasti ada kulkulnya.

Kulkul bukanlah sebatas kayu yang dibuat dengan lubang memanjang di satu sisinya dan ditabuh pada hari-hari tertentu.

Kulkul adalah sebuah kesepakatan. Kulkul mencirikan kepatuhan. 

Kulkul adalah pikiran dan aspirasi  masyarakat.Dan, kulkul adalah sebuah peradaban:  hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam tatanan adat dan budaya warisan leluhur.

( I Ketut Suweca, 5 Agustus 2020). 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun