Mohon tunggu...
Echa Sofie
Echa Sofie Mohon Tunggu... -

10 tahun terakhir saya berkutat di bidang Broadcast. Bagian pengalaman lainnya yang saya pernah geluti adalah Public Relation's & Marketing. Semua pengalaman kerja tsb saya miliki saat tinggal di Yogyakarta. Saat ini saya mencoba untuk berkarya di Palembang, kota kelahiran saya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rich Dad, Poor Dad

29 April 2010   04:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:31 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melihat gelagat akan turun “banjir” susulan, Ayah mulai aneh – aneh … eh … ayah mulai cerita bahwa pemain Timnas itu harus kuat. Seperti Fasya yang nantinya jadi kuat karena minum susu tiap hari, mau makan sayur, buah, seneng lauk ikan dan ayah bilang ayah bangga Fasya disiplin latihan tiap sore di lapangan depan rumah.

Ayah juga bilang sesuatu tentang passing Fasya yang bagus. Ayah yakin nantinya Fasya akan jadi bintang lapangan kaya’ Bambang Pamungkas, striker favorit Fasya.

(Nah … ini jawaban quiz tadi tentang nama Bambang. Yang sedang dicari – cari itu kaos bola dengan tulisan BAMBANG di punggung. Jadi bukannya Fasya pinjem bajunya Bambang. Do you understand? … Yes, Sir… ehhmm…)

Di tengah – tengah cerita ayah yang menggebu – gebu (padahal ayah memang selalu menggebu – gebu kalau cerita) tiba – tiba Fasya bilang : “Tapi kaos Bambangnya gak ada, Ayah…hik…hik” (mulai deh, tuh … mewek)

“Tong …tong”

“Tadi sholat do’ain biar Ayah nggakmarah. Kaosnya hilang”

“Tong …tong”

Ayah tertegun, terus menatap mata Fasya dan memastikan. “Berarti tadi niat sholatnya do’ain biar ayah nggak marah?” Fasya diam tanda setuju … eh … diam tanda tebakan ayah tidak meleset (abis dipel ‘kaleee … pake meleset)

“Kenapa Ayah harus marah, Sya?”, tanya ayah balik.

“Soalnya ayah susah dapet kaosnya”, gitu jawab Fasya.

(Fasya ingat ayah pernah cerita kalau kaos bola Timnas ukuran 10 dengan cetakan nama BAMBANG, waktu itu sulit di dapat. Ukurannya tanggung dan … nama itu nama yang aneh … halah … ulangi : … dan yang ada nama Bambangnya cuma kaos Persija. Carinya sampe ke stadion waktu Persija tandang. Niat ayah mau sekalian minta tanda tangan yang punya nama tapi waktu itu Bambang absen. Ayah cari kaos Bambang di sela – sela kesibukan ayah mau ujian penting di tempat ayah sekolah yang sampai malam itu. Hujan – hujan ayah dapet kaosnya di kios langganan ayah setelah sebelumnya pesan dulu 1 bulan)
(DL, yah … Derita Loe … )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun