Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Syaiful, The Ghostbuster dan Lukisan Abstrak Berjalan

12 Mei 2024   14:02 Diperbarui: 12 Mei 2024   14:07 1590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Shendy menoleh ke kanan kiri dan memperhatikan bahwa semua teman rombongan KKN terlihat sedang tertidur pulas karena kecapekan sehabis kegiatan olahraga sepakbola sore tadi bersama dengan para pemuda Karang Taruna di Desa Karang Joho.

Meskipun dengan penerangan satu lampu 5 watt dan cahaya ruangan yang masih remang-remang, Shendy masih bisa melihat bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 01.15 dan itu artinya beberapa jam lagi dia harus bangun untuk salat subuh berjamaah di masjid dekat Kantor Desa.

"Malas ah! Aku ngantuk berat ini! Kamu ke sana saja sendiri!," jawab Shendy sambil berbaring kembali dan menarik selimutnya untuk meneruskan tidurnya yang terganggu oleh  Syaiful.

"Aduuh! Mati aku, terus gimana ini!?," balas Syaiful dengan suara gemetar menahan rasa sakit di perutya.

Karena terpaksa dan tidak bisa menahan rasa sakit, Syaiful segera menyalakan flashlight pada fitur handphone-nya sebagai penerangan. Dia mencoba untuk memberanikan diri berjalan perlahan ke luar rumah dan menuju kamar mandi yang terletak di halaman belakang rumah.

Suara pintu belakang yang berderit membuat nyali Syaiful menciut, namun rasa sakit di perutnya membuatnya harus berjalan beberapa meter menuju kamar mandi yang WC nya ada di dalam bangunan kecil terpisah dari rumah induk.

"Orang desa ini mengapa sih, membangun toilet saja di belakang luar rumah?! Mestinya di dalam rumah! Praktis!, jadi saya nggak harus keluar rumah malam-malam dingin seperti ini," gerutu Syaiful sambil memperhatikan jalan yang diterangi oleh sinar lampu dari telepon genggamnya.

"whuzzzzzz.......!"

Tiba-tiba Syaiful merasakan angin tengah malam berembus kencang dan membuat bulu rambut di tengkuknya berdiri. Perasaannya menjadi gelisah. Dia pun akhirnya menghentikan langkah kakinya dan mengamati lingkungan halaman rumah belakang yang gelap itu.

Dari cahaya lampu remang di WC belakang rumah, Syaiful bisa mengenali dan tahu bahwa banyak barang-barang serta beberapa alat untuk kegiatan KKN yang diletakkan di situ. Bahkan beberapa kaleng cat tembok dan cat kayu berbagai ukuran masih tergeletak di atas meja kayu dekat tembok belakang rumah.

Sesorean tadi beberapa mahasiswa memang sedang mengecat meja dan kursi kecil milik PAUD dan TK Desa Karang Joho yang dikumpulkan pada hari sebelumnya untuk dicat warna-warni biar menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun