Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pasca Lebaran, Marilah Tetap (Berpura-Pura) Bahagia!

12 April 2024   11:21 Diperbarui: 12 April 2024   20:14 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mari tetap berbahagia atau pura-pura bahagia setelah lebaran. Sumber gambar dokumen pribadi.

Kelima, Ayo jujur!, rasanya setelah lebaran ini ada pola makan, tidur, dan berpikir yang berbeda dari hari-hari biasanya. Tidak heran, kita akan merasa lebih cepat mengantuk, lelah, dan badan rasanya kaku semua dengan menyalahkan kolesterol dan asam urat sebagai penyebabnya.

Belum lagi ada beberapa tugas kantor yang belum diselesaikan, seperti para guru yang mengajar para murid di tahun terakhir. Pada pasca lebaran, pikiran mereka masih terbelah di hari raya karena harus segera menyelesaikan tugasnya mulai e-rapot, pengolahan nilai ujian tulis dan nilai praktik ujian sekolah sebelum dinyatakan lulus di bulan April ini juga.

Juga, pikiran menjadi gamang karena harus mulai berhitung kondisi neraca keuangan yang rasanya, pengeluaran sudah lebih besar daripada pemasukan dari gaji plus THR ( Tunjangan Hari Raya) yang sudah kita terima di awal dan pertengahan bulan ramadan di hari pasca lebaran ini.

Baca Juga : "I Hate Monday", Satu Indikator dari Post Holiday Blues dan Solusinya

Apalagi murid atau anak didik, mereka setelah liburan bulan Ramadan ini dan pasca lebaran, harus segera kembali untuk masuk sekolah. Pasti ada keengganan dan bisa diduga sedikit ada pengaruh dari Syndrome Post Holiday Blues. dalam pikiran dan perasaannya.

Solusinya bagaimana?

Sudahlah, daripada menjadikan pemikiran yang malah bisa membuat diri kita sakit dan bisa terserang penyakit stroke, mending berpura-pura bahagia sajalah dan tunjukkanlah di pose saat kita sedang di foto bersama dengan tertawa lebar.

Syukur, sambil berteriak, "Ayo! Tersenyum lebar! Mari kita semua untuk berpura-pura bahagia!!", daripada hanya bilang 'Satu, dua, tiga!', atau "Cheese", hanya biar terlihat tersenyum dan tampak bahagia.

Artikel ditulis untuk Kompasiana.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun