Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

El Nino yang Mengancam Pesta Demokrasi 2024

21 September 2023   13:35 Diperbarui: 21 September 2023   17:32 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: cnbci.com

Sementara itu, dalam rapat yang sama, Deputi bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas), Nyoto Suwignyo, menjabarkan bahwa harga beras saat ini sudah di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Berikut ini HET beras yang ditetapkan pemerintah:

  • Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi, HET beras medium senilai Rp. 10.900/kg sedangkan beras premium Rp 13.900/kg
  • Zona 2 meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan, HET beras medium sebesar Rp 11.500/kg dan beras premium Rp 14.400/kg
  • Zona ke-3 meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium sebesar Rp 11.800/kg, dan untuk beras premium sebesar Rp 14.800/kg.

HET beras tersebut ditetapkan dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras.

Nyoto mengungkapkan, per 17 September 2023, harga beras di tingkat konsumen sudah melonjak 22,58% dibandingkan tahun lalu, dan beras medium naik 23,56%. "Beras medium di zona 3 terdapat di 24,72% di atas HET, beras medium zona 2 berada di 15,05% di atas HET, dan beras medium zona 1 berada di 13,88% di atas HET, dan beras premium di zona 3 berada di 13,62% HET," kata Nyoto.

Lonjakkan harga beras yang dipicu oleh akibat fenomena cuaca El Nino yang memengaruhi produksi beras bagi produsen beras dunia, diikuti pula oleh akibat konflik perang Rusia-Ukraina yang belum menunjukkan tanda-tanda berkesudahan, bahkan kian memanas, menjadikan beban berat bagi ketersediaan pangan dunia, tak terkecuali Indonesia. Sehingga kecenderungan menuju krisis pangan kian di pelupuk mata.

"Hati-hati, ancaman perubahan iklim sudah nyata dan sudah kita rasakan dan dirasakan semua negara di dunia," ungkap Jokowi pada Festival Lingkungan Iklim dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) di indonesia Arena Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (18/9/2023).

"Suhu bumi semakin panas, cuaca juga semakin panas, kekeringan ada dimana-mana, bukan hanya di Indonesia," tegas Jokowi.

Inilah yang mengakibatkan munculnya pelbagai macam krisis, salah satunya adalah krisis pangan. Banyak negara yang kini kesulitan untuk mendapatkan pangan, baik dari dalam negeri maupun dari impor. "Akhirnya ada krisis pangan, beberapa negara kekurangan pangan, baik itu gandum maupun beras," ujar Jokowi.

Persoalan ini menjadi kian rumit ketika belasan negara memilih untuk menahan ekspor, khususnya beras.

"Yang biasanya negara-negara itu mengkespor beras, 19 negara sekarang sudah setop mengerem ekspornya, tidak diekspor lagi sehingga banyak negara yang harga berasnya naik, termasuk indonesia yang turut sedikit naik," terang Jokowi.

Dampak Krisis Pangan Terhadap Stabilitas Ekonomi -Politik dan Keamanan Negara

Manusia dinyatakan dalam keadaan aman dan nyaman ketika persediaan makanan dan akses untuk memiliki persediaan makanan tersebut cukup, aman, bergizi untuk dapat mempertahankan kehidupan yang aktif dan sehat. Para analis, melihat tiga elemen utama dari food security, yaitu:

  • Ketersediaan Makananan (Food Availability)
  • Akses Makanan (Food Access)
  • Pemanfaatan Pangan (Food Utilization)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun