Tepat di depan rumah, Pak Buto Ijo yang kebetulan sedang lewat menyapa, “Halo, Pak Timun Suri. Ada apa kok kelihatannya kebingungan?”
“Iya, Pak Buto Ijo, saya mau mencari Timun Mas di Balai Desa. Dia belum pulang, padahal sudah saya beri tahu untuk pulang sebelum dhuhur dan makan siang bersama,” jawab Ayah.
“Weleh weleh, kalau begitu biar saya saja yang mencari. Sudah tugas saya untuk menjaga keamanan dan ketertiban desa ini,” kata Buto Ijo dengan menggunakan nada bicara si Komo.
Pak Buto Ijo adalah petugas keamanan desa. Dia bertubuh tinggi besar dengan wajah garang, namun ramah dan sayang anak-anak.
“Phwiiiiiiit….!” Buto Ijo bersiul.
Seketika itu, datang seekor buaya besar dengan cepat. Buto Ijo menungganginya.
“Baiklah, Pak, saya pergi dulu mencari Timun Mas.” kata Buto Ijo kemudian berangkat mencari Timun Mas. Buaya yang ditunggangi Buto Ijo bergerak cepat seperti komodo.
“Terima kasih, Pak Buto Ijo!” jawab Ayah.
***
Di tengah pencarian, Buto Ijo mendengar suara tangis seorang anak perempuan. Buto Ijo mendekati sumber suara yang terdengar dari kebun Pak Seto.