Mohon tunggu...
Dwika Erfa Dianshah
Dwika Erfa Dianshah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

NAMA : Dwika Erfa Dianshah NIM : 41521010074 DOSEN : Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG JURUSAN : Teknik Informatika Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Berpikir Positif dan Berkomunikasi Efektif

12 April 2023   19:04 Diperbarui: 12 April 2023   19:07 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : https://4presentation.net/id/wp-content/uploads/2022/06/komunikasi-efektif-1.jpg

Apa Itu Berpikir Positif?

Sejatinya, pikiran manusia mengolah dan merekam informasi dari dalam, kemudian informasi tersebut akan diolah dan diwujudkan ke dalam dunia nyata (realitanya) secara perlahan. Sehingga, kita dapat mengetahui bahwa sejatinya pikiran manusia merupakan kekuatan besar yang potensial sekaligus berbahaya. Jika pikiran dipenuhi dengan pikiran-pikiran positif, maka hasilnya nanti pastilah sebuah pencapaian, karya positif, dan penemuan yang berguna bagi kehidupan dan orang lain.

Akan tetapi, jika pikiran hanya dipenuhi oleh pikiran-pikiran negatif, maka hasil yang didapatkan nantinya pasti merupakan sebuah kenyataan negatif yang akan merugikan diri sendiri, bahkan sampai orang lain juga bisa dirugikan karena pikiran yang negatif ini. Karena dari pikiran negatif ini tidak akan memberikan pengaruh apapun kecuali hal-hal yang negatif saja.

Kenapa Harus Berpikir Positif?

Dalam hal ini, kalian dapat merenungkan setiap tindakan yang ingin Anda ambil dalam rangka menanggapi setiap kejadian ataupun peristiwa yang telah terjadi di sekitar keseharian kalian. Jika tindakan yang kalian tunjukkan adalah sikap yang positif, maka hal-hal positif lah yang telah kalian pikirkan. Demikian juga dengan sebaliknya, jika tindakan yang kalian tunjukkan adalah sikap negatif, maka hal-hal negatiflah yang telah Anda pikirkan. Lalu bagaimana caranya untuk mengukur tindakan kita?

Anda bisa memeriksa setiap pikiran dan keputusan yang kalian ambil dalam menangani setiap masalah dalam kehidupan ini. Misalnya saja jika Anda berjanji untuk datang ke rumah teman yang memiliki acara, akan tetapi saat Anda sedang berada diperjalanan ternyata Anda terjebak kemacetan. 

Jika yang kalian pikirkan adalah pikiran positif, maka kalian pasti akan mencari jalan keluarnya seperti, memberikan kabar ke teman Anda bahwa Anda sedang terjebak kemacetan dan mungkin akan datang sedikit terlambat, atau bisa juga dengan Anda mengambil tindakan untuk mencari alternatif ke jalan lain untuk bisa menghindari kemacetan tersebut supaya Anda tidak terlambat untuk datang ke acara teman Anda.

Pikiran positif ini akan meyakinkan Anda bahwa teman kalian pastinya akan menunggu Anda dan akan memaklumi jika kalian terlambat karena sebelumnya Anda terjebak di kemacetan, sehingga Anda akan merasa bahagia jika sudah sampai disana. 

Namun, jika yang Anda pikirkan adalah pikiran negatif, maka akan muncul pikiran-pikiran negatif yang lainnya dan itu akan membuat Anda mengurungkan niat untuk memenuhi janji Anda untuk datang ke sebuah acara teman Anda. Pikiran negatif mungkin saja mengatakan bahwa jika mengambil jalan memutar untuk menghindari kemacetan pasti akan memakan waktu lebih lama dan akan membuat teman Anda menunggu lebih lama lagi, kemudian pada akhirnya Anda akan memutuskan untuk membatalkan saja janji dengan teman Anda tersebut dengan berbagai alasan.

Dari sini kita dapat mengetahui bahwa pikiran yang positif akan memberikan seseorang inisiatif dan kreativitas dalam menghadapi masalah yang sedang terjadi. Sedangkan pikiran yang negatif akan memendam kebuntuan pikiran seseorang untuk mencari solusi untuk menghadapi masalah yang sedang terjadi, sehingga orang tersebut akan kesulitan untuk menemukan solusi dari masalah yang sedang dialaminya.

Oleh sebab itu biasakanlah diri kita dengan berpikir yang positif dalam berbagai kesempatan. Sebab, ini akan memberikan kemudahan kita dalam meraih cita-cita dan kesuksesan dimasa yang akan datang, sedangkan pikiran yang negatif justru hanya akan menjadi penghalang bagi kesuksesan tersebut.

Bagaimana Cara nya Berpikir Positif?

Berpikir positif merupakan cara pandang dari seseorang dalam melihat berbagai / suatu hal dari sisi positifnya, atau hanya mencari hal-hal positif dari setiap kondisi dan peristiwa, sehingga hal ini mampu mengarahkan seseorang untuk bertindak dan akan menghasilkan tindakan-tindakan yang positif pula.

Berpikir positif juga tidak harus dilakukan secara sadar saja, akan tetapi juga harus ditanamkan ke dalam alam bawah sadar kita. Karena alam bawah sadar sendiri bisa dikatakan sebagai pusat memori otak kita, yang mana kebiasaan-kebiasaan yang sering kita lakukan dapat terjadi bahkan tanpa saat kita sadari.

Alam bawah sadar manusia lebih mendominasi dibandingkan alam sadarnya. Karena alam bawah sadar sendiri berfungsi seperti cetakan, segala hal yang ada di alam bawah sadar itulah yang tercetak dalam ingatan alam sadar kita.

Oleh karena itu jika kita berpikir positif tentang kebahagiaan, maka akal akan memberi data berupa rasa gembira, kasih sayang dan lainnya, Begitu sebaliknya. Jadi bangunlah pola pikir yang positif ke dalam alam diri kalian, hal ini bisa dilakukan dengan memulainya dari alam bawah sadar kalian karena hal ini dapat mempengaruhi alam sadar kalian secara otomatis. Keotomatisan ini jugalah yang akan mempengaruhi setiap perilaku dan tindakan kalian tanpa kalian sendiri sadari.

Manfaat Dari Berpikir Positif

Berpikir positif dapat membuat seseorang mampu bertahan pada saat sedang berapa di kondisi yang rawan stres. Selain itu pada kondisi psikologis yang positif pada diri seseorang juga dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk menyelesaikan berbagai masalah dan tugas. Berpikir positif juga dapat membantu individu untuk memberikan sugesti yang positif pada diri kita saat sedang mengalami kegagalan, untuk membangkitkan motivasi ke diri kita.

Berikut adalah berbagai macam manfaat dari berpikir positif:

  • Dapat membantu untuk mengatasi stres
  •  Dapat membuat rasa percaya diri meningkat
  • Membantu untuk lebih fokus dan berkonsentrasi
  • Membantu untuk lebih fokus untuk mencari solusi dari suatu masalah

Pengertian Berpikir Positif

Berpikir dapat didefinisikan sebagai alat kinerja otak pada seseorang yang dapat melibatkan anggota tubuh dan perasaan untuk menghasilkan suatu tindakan. Menurut James Allen, tindakan inilah yang dapat membuat seseorang dengan pikiran dapat menentukan pilihannya. Pikiran positif sendiri pastinya akan menghasilkan tindakan yang positif pula, dengan demikian berpikir positif adalah suatu bentuk gagasan, sikap, serta tindakan yang dilakukan secara positif oleh seseorang, sehingga dapat mengarahkan dan mendekatkan diri dengan fitrah manusia secara positif.

Termasuk juga dari cara seseorang melihat dan menilai secara positif. Orang-orang yang berpikir positif akan mengubah situasi-situasi dan kondisi yang pesimis menjadi optimis. Sebaliknya dengan orang-orang yang berada di dalam kondisi yang negatif maka akan selalu memiliki sifat pesimis. Dari sifat pesimis inilah yang dapat membawa keadaan psikis yang buruk bagi orang tersebut. Contohnya seperti kesedihan, ketakutan, kecemasan serta ketidak berdayaan untuk menjalani hidup.

Gilbert dan Orlick, mengatakan bahwa memiliki pemikiran positif membuat seseorang lebih tenang dan lebih baik dalam mengendalikan stress daripada sebelumnya. Dalam pandangan psikologis seseorang yang berada di dalam keadaan berpikir positif akan menghasilkan ketenangan, kebahagiaan, serta dipenuhi dengan rasa optimisme dan dapat menerima harga diri secara penuh, sehingga dapat mengambil hikmah-hikmah dari suatu peristiwa yang terjadi diluar dari pikirannya.

Selain itu dengan berpikir positif juga akan membantu seseorang dalam memberikan sugesti yang positif pula pada diri saat menghadapi kegagalan dan saat berperilaku pada keadaan-keadaan tertentu, dan dapat membangkitkan motivasi diri. Berpikir positif adalah cara kita memandang segala persoalan yang ada dari sudut pandang yang positif, hal ini juga sejalan dengan aspek pengembangan intelektual diantaranya seperti mengenal kemampuan dan keinginan diri, serta dapat menerima keadaan diri secara positif.

Dari sini dapat kita simpulkan bahwa Berpikir Positif merupakan suatu keterampilan yang bisa dimiliki oleh semua orang dalam menerima kondisi yang sedang dihadapi secara positif, sehingga seseorang tersebut memiliki kepuasan dalam kehidupannya, dan dapat meyakini kemampuan yang dimilikinya sehingga orang tersebut akan memiliki tingkat rasa percaya diri yang lebih tinggi dari sebelumnya. Serta dapat berpikir optimis untuk meraih kesuksesan di masa depan.

Aspek-aspek Berpikir Positif

Albrecht mengatakan bahwa orang yang cenderung berpikiran positif maka akan memiliki beberapa aspek, diantaranya seperti:

 a. Penyesuaian diri dengan kenyataan

Dapat mengakui kenyataan dan menerima bahwa masalah merupakan proses yang harus dihadapi serta segera berusaha untuk menyesuaikan diri. Menghindari perasaan penyesalan, frustasi berlebihan dan menyalahkan diri sendiri. Sehingga dapat menjadi pribadi yang positif.

b. Pernyataan yang tidak bernilai

Suatu pernyataan yang lebih suka menggambarkan keadaan daripada menilai keadaan. Tidak kaku dan tidak fanatik dalam memberikan pendapat. Penilaian atau pernyataan ini dimaksudkan sebagai pengganti pada saat seseorang lebih cenderung untuk memberikan pernyataan atau penilaian yang negatif.

c. Afirmasi diri

Fokus terhadap kekuatan yang dimiliki dan dasar pikiran yang positif. Afirmasi ini dapat membawa kita ke dalam pikiran alam bawah sadar, dengan sering menyampaikan hal-hal yang positif. Setelah kita percaya pada hal-hal yang positif, maka pikiran sadar kita akan secara otomatis melakukan tindakan yang positif.

d. Harapan / perkiraan yang positif

Hal ini dimaksudkan supaya seseorang lebih fokus terhadap hal-hal yang positif saja. Misalnya seperti memusatkan perhatian pada kesuksesan, membangun rasa optimis yang tinggi, memecahkan suatu permasalahan, dan menjauhkan diri dari perasaan takut akan kegagalan.

Macam-macam Berpikir Positif

Ada berbagai macam berpikir positif, antara lain sebagai berikut:

a.  Berpikir positif untuk memperkuat cara pandang

Sudut pandang ini biasanya digunakan ketika seseorang yang berpikir positif ke dalam pandangannya tentang sesuatu.

b. Dapat berpikir positif karena pengaruh dari orang lain

Pada metode ini biasanya digunakan pada saat seseorang sedang berada pada pikiran yang positif yang dipengaruhi oleh orang lain dan mendorong untuk tidak membuang-buang waktu untuk berpikir negatif.

c. Berpikir positif pada momen-momen tertentu

Metode ini hanya bisa terjadi selama peristiwa tertentu saja. Pikiran dan tindakan positif hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu saja, tidak terjadi sepanjang waktu. Namun pada momen ini juga bisa dimanfaatkan untuk kita meningkatkan perilaku yang positif, karena dengan berpikir positif bisa melahirkan kebiasaan baru yang positif pula.

d. Berpikir positif saat menghadapi kesulitan

Biasanya metode ini digunakan ketika seseorang sedang menghadapi suatu masalah, sebagian besar orang akan menghadapi masalah dengan sikap dan tindakan yang negatif dalam melakukan sesuatu. Pikiran yang negatif akan menjadikan alasan untuk berfokus pada keburukan termasuk juga perasaan. Sehingga ini bisa saja berdampak pada semua perilaku di sisi kehidupannya.

Oleh karena itu kita harus bisa berpikiran positif walaupun sedang menghadapi kesulitan, hal ini perlu dilakukan supaya kita dapat memberikan sikap dan tindakan yang positif untuk menghadapi kesulitan tersebut, dan kita jadi akan mendapatkan jalan keluar dari masalah yang kita hadapi tersebut.

e. Selalu berpikir yang positif

Pada metode ini biasanya digunakan ketika seseorang tidak lagi terikat oleh ruang, waktu dan pengaruh dari orang lain. Yang mana artinya berpikir positif sudah menjadi kebiasaan dan selalu bersyukur. Dengan memiliki kepribadian hidup yang tenang, damai dan bahagia. Maka seseorang akan mendapatkan manfaat dari berpikir positif, sehingga dapat menjalani hidup yang damai dari segala aspek kehidupannya. Serta mampu mencari setiap jalan keluar dari permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapinya.

Bagaimana Cara Membangun Berpikir Yang Positif

Dibutuhkan beberapa elemen untuk mengubah pandangan pemikiran dari yang negatif menjadi pikiran yang positif, yaitu dengan perasaan, pikiran dan keyakinan. Ketiga elemen itu merupakan penentu dari reaksi seseorang terhadap segala situasi dan kondisi yang dialami dalam hidupnya. Keyakinan atau sikap hidup yang dimiliki oleh seseorang sebagaimana merupakan hasil dari pengalamannya yang di dapatkan di masa lalu. Kemudian pikiran yang dihasilkan bisa saja dalam bentuk positif maupun negatif, dari pemikiran itu lah yang akan menjadi penentu untuk seseorang memunculkan emosi yang ada di dalam dirinya.

Keyakinan yang negatif tentu akan menghasilkan pemikiran yang negatif dan dari pemikiran negatif ini juga akan menghasilkan emosi yang negatif pula, kemudian emosi sendiri akan mempengaruhi reaksi seperti apa yang akan dimunculkan.

Keyakinan-keyakinan yang dihasilkan oleh pengalaman hidup ini lah yang akan mempengaruhi pemikiran seseorang. Orang yang mempunyai sikap hidup yang positif akan cenderung berpikir positif, sehingga orang itu hanya akan memusatkan pikirannya ke dalam hal-hal yang positif saja saat menerima suatu stimulus. Sehingga respon yang akan dihasilkan nantinya juga akan berupa emosi dan perkataan positif mengenai stimulus tersebut.

Seperti yang dikatakan oleh Ubaedy yaitu sedikitnya ada tiga langkah dalam berpikir positif yaitu isi pikiran, penggunaan pikiran, dan pengawasan pikiran. Pertama, isi pikiran. Isi pikiran yang berada di dalam pikiran kita bisa saja berbentuk memori, emosi, imajinasi, kesadaran, motivasi dan pikiran bawah sadar. Kedua, penggunaan pikiran. 

Seperti mengandung hal-hal positif dalam bentuk tujuan dan mencapai target serta dapat mengembangkan potensi diri yang dimiliki dari masalah yang muncul. Ketiga, pengawasan pikiran. Yaitu untuk mengetahui pikiran positif dan pikiran negatif sehingga diharapkan nantinya kita mampu mengubah pikiran negatif menjadi pikiran positif dan dapat menciptakan pikiran baru ke dalam hal positif.

Maka dapat disimpulkan bahwa langkah untuk berpikir positif yaitu dengan menemukan hikmah-hikmah ataupun pelajaran yang dapat diambil dari setiap kejadian, kemudian digunakan untuk memperbaiki diri atau meraih tujuan serta tidak menutup diri untuk mengambil berbagai pelajaran positif lainnya dari berbagai sumber lainnya.

Sumber Gambar : https://rsiypdhi.com/wp-content/uploads/2022/04/comunikasi-efektif.jpg
Sumber Gambar : https://rsiypdhi.com/wp-content/uploads/2022/04/comunikasi-efektif.jpg
Definisi Komunikasi

Komunikasi mungkin terdengar sangat mudah untuk dilakukan dan setiap orang pasti menganggap bahwa mereka bisa melakukan komunikasi. Akan tetapi komunikasi seperti apakah yang dapat dikatakan sebagai komunikasi yang efektif? Setiap aktivitas komunikasi dalam kehidupan sehari-hari biasanya tidak terstruktur, sehingga peran komunikator menjadi tumpang tindih. Hal itu juga dapat berakibat kepada makna dari komunikasi yang dilakukan.

Komunikasi sendiri pada umumnya didefinisikan sebagai kegiatan saling bertukar pendapat atau hubungan antara manusia, baik secara individu maupun secara berkelompok. Komunikasi manusia merupakan proses pembentukan makna diantara dua orang atau lebih. Dari pernyataan inilah maka komunikasi berhubungan dengan makna yang dapat diperoleh di antara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.

Menurut A.W.Wijaya, komunikasi merupakan penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi bisa dikatakan berhasil jika munculnya rasa saling pengertian, yaitu dari kedua belah pihak, si pengirim pesan dan si penerima pesan dapat memahaminya. Hal ini tidak berarti bahwa kedua belah pihak harus menyetujui sesuatu gagasan tersebut. Di keadaan seperti inilah baru bisa dikatakan bahwa komunikasi telah terjadi dan berhasil dengan baik.

Pengertian Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk menghasilkan perubahan sikap orang dalam berkomunikasi. Tujuan dari komunikasi efektif ini yaitu untuk memberikan kemudahan dalam memahami pesan yang ingin disampaikan antara pemberi pesan dengan penerima pesan tersebut, sehingga bahasa dapat lebih jelas dan lengkap, pengiriman pesan dan umpan balik yang diterima akan menjadi seimbang, serta dapat melatih penggunaan bahasa non verbal secara baik.

Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi yang efektif dapat ditandai dengan adanya pengertian, yang dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, dapat meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan juga pada akhirnya akan menimbulkan suatu tindakan.

Komunikasi dapat dikatakan efektif dalam pembelajaran jika terdapat aliran informasi dua arah antara pendidik dengan peserta didiknya dan informasi tersebut dapat sama-sama direspon sesuai dengan harapan dari kedua belah pihak komunikasi tersebut.

Apa Itu Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif adalah proses komunikasi yang berhasil dalam mencapai tujuan yang diinginkan oleh pengirim pesan dan penerima pesan dengan jelas, terbuka, dan efisien. Komunikasi efektif melibatkan penyampaian pesan dengan jelas, memahami pesan yang diterima, dan memberikan umpan balik yang tepat waktu dan efektif.

Untuk mencapai komunikasi yang efektif, diperlukan kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan akurat, memahami dan menginterpretasikan pesan yang diterima dengan tepat, serta mengambil tindakan yang sesuai berdasarkan informasi yang diterima. Hal ini juga dapat melibatkan kemampuan untuk mendengarkan dengan baik, mempertimbangkan sudut pandang orang lain, dan berkomunikasi secara sopan dan profesional.

Kenapa Harus Berkomunikasi Efektif

Komunikasi efektif sangat penting dalam kehidupan kita karena memungkinkan kita untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain, memperbaiki kualitas hubungan dan komunikasi, meningkatkan efektivitas dalam bekerja dan mempercepat pencapaian tujuan, serta mencegah konflik dan kesalahpahaman yang dapat merugikan kedua belah pihak.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa berkomunikasi efektif sangat penting:

1.  Meningkatkan kualitas hubungan: Komunikasi efektif memungkinkan kita untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Dengan berkomunikasi dengan jelas dan terbuka, kita dapat memperkuat hubungan kita dengan orang lain dan membangun kepercayaan.

2. Meningkatkan efektivitas dalam bekerja: Komunikasi efektif juga membantu kita menjadi lebih efektif dalam bekerja. Dengan memahami dan menyampaikan informasi dengan jelas, kita dapat mempercepat pencapaian tujuan dan menghindari kesalahan yang dapat merugikan proyek atau organisasi.

3. Mencegah konflik: Komunikasi yang buruk dapat menyebabkan konflik dan kesalahpahaman yang dapat merugikan kedua belah pihak. Komunikasi yang efektif dapat membantu mencegah konflik dan menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih produktif dan positif.

4. Meningkatkan kepercayaan diri: Dengan berkomunikasi secara efektif, kita dapat meningkatkan kepercayaan diri dan merasa lebih percaya diri dalam situasi sosial atau profesional.

Komunikasi efektif membantu kita memperbaiki hubungan dengan orang lain, meningkatkan efektivitas dalam bekerja, mencegah konflik, dan meningkatkan kepercayaan diri. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain untuk mencapai hasil yang positif dan saling menguntungkan.

Bagaimana Caranya Berkomunikasi Yang Efektif

Komunikasi akan berjalan dengan efektif jika ada beberapa aturan-aturan atau kaidah yang diikuti, yaitu:

1. Jelas dan terbuka: Pastikan pesan yang disampaikan jelas dan mudah dipahami oleh penerima pesan. Hindari bahasa yang ambigu atau terlalu teknis dan pastikan pesan disampaikan dengan cara yang terbuka dan transparan.

2. Dengarkan dengan baik: Berikan perhatian penuh kepada orang yang berbicara. Dengarkan dengan cermat apa yang mereka katakan dan berikan umpan balik yang tepat.

3. Pertimbangkan sudut pandang orang lain: Ingat bahwa setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda. Cobalah untuk mempertimbangkan perspektif orang lain dan berbicara dengan cara yang mempertimbangkan kebutuhan dan kepentingan mereka.

4. Hindari asumsi dan kesimpulan: Jangan membuat asumsi atau kesimpulan tentang orang lain tanpa meminta penjelasan yang lebih lanjut. Berbicara dengan jelas dan memastikan bahwa semua pesan disampaikan dengan benar.

5. Pertahankan keterbukaan dan kerendahan hati: Jangan takut untuk mengakui kesalahan atau kekurangan yang mungkin kita miliki. Tetap terbuka untuk umpan balik dan kritik yang membangun untuk terus belajar dan memperbaiki diri.

6. Berikan umpan balik yang tepat waktu: Memberikan umpan balik yang tepat waktu dapat membantu mencegah kesalahpahaman dan memperbaiki komunikasi kedepannya.

7. Gunakan bahasa tubuh yang tepat: Bahasa tubuh seperti kontak mata, gerakan tangan dan bahasa tubuh lainnya dapat membantu memperjelas dan memperkuat pesan yang disampaikan.

Untuk berkomunikasi dengan efektif, pastikan pesan disampaikan dengan jelas dan terbuka, dengarkan dengan baik, pertimbangkan sudut pandang orang lain, hindari asumsi dan kesimpulan, pertahankan keterbukaan dan kerendahan hati, berikan umpan balik yang tepat waktu, dan gunakan bahasa tubuh yang tepat. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dan mencapai tujuan dengan lebih efektif.

Bentuk-bentuk Komunikasi Efektif

Ada beberapa bentuk komunikasi yang dapat dianggap efektif tergantung pada situasi atau konteks dimana komunikasi terjadi. Berikut beberapa bentuk komunikasi yang efektif:

1. Komunikasi verbal: Bentuk komunikasi verbal melibatkan penggunaan kata-kata untuk menyampaikan pesan. Untuk menjadikannya efektif, komunikasi verbal harus jelas, mudah dipahami, dan menghindari kebingungan.

2. Komunikasi nonverbal: Bentuk komunikasi nonverbal mencakup gerakan tubuh, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan intonasi suara. Untuk menjadi efektif, komunikasi nonverbal harus sesuai dengan pesan verbal dan memberikan sinyal yang konsisten dengan apa yang ingin disampaikan.

3. Komunikasi tertulis: Bentuk komunikasi tertulis melibatkan penggunaan bahasa tulisan untuk menyampaikan pesan. Untuk menjadi efektif, pesan harus ditulis dengan jelas, terstruktur dengan baik, dan memperhatikan tata bahasa yang benar.

4. Komunikasi interpersonal: Bentuk komunikasi interpersonal melibatkan percakapan antara dua orang atau lebih. Untuk menjadi efektif, komunikasi interpersonal harus memperhatikan aspek keterampilan sosial seperti mendengarkan, memahami perspektif orang lain, dan mengungkapkan diri dengan jelas.

5. Komunikasi kelompok: Bentuk komunikasi kelompok melibatkan percakapan antara sekelompok orang yang terdiri dari tiga orang atau lebih. Untuk menjadi efektif, komunikasi kelompok harus memperhatikan aspek-aspek seperti peran anggota, tugas, tujuan, dan menghindari konflik.

6. Komunikasi digital: Bentuk komunikasi digital melibatkan penggunaan teknologi seperti email, pesan teks, atau media sosial untuk menyampaikan pesan. Untuk menjadi efektif, komunikasi digital harus memperhatikan aspek keterampilan teknologi, tata bahasa yang benar, dan menghindari misinterpretasi.

Dalam intinya, bentuk-bentuk komunikasi yang efektif tergantung pada situasi atau konteks dimana komunikasi terjadi. Namun, pada umumnya, komunikasi efektif memperhatikan aspek keterampilan bahasa, sosial, dan teknologi untuk menyampaikan pesan dengan jelas, mudah dipahami, dan menghindari kebingungan.

Sumber Gambar : https://4presentation.net/id/wp-content/uploads/2022/06/komunikasi-efektif-1.jpg
Sumber Gambar : https://4presentation.net/id/wp-content/uploads/2022/06/komunikasi-efektif-1.jpg

Tujuan Komunikasi Efektif

Tujuan dari komunikasi efektif adalah untuk mencapai pemahaman yang jelas dan saling menguntungkan antara kedua pihak yang terlibat dalam komunikasi. Beberapa tujuan utama dari komunikasi efektif adalah:

a. Memperkuat hubungan: Komunikasi yang efektif dapat memperkuat hubungan antara individu atau organisasi. Dengan saling memahami, individu atau organisasi dapat membangun kepercayaan dan kerjasama yang lebih baik.

b. Meningkatkan produktivitas: Komunikasi yang efektif dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam organisasi. Dengan mengkomunikasikan tujuan dan harapan dengan jelas, individu dapat bekerja lebih efektif dan bekerja sama dengan lebih baik.

c. Meningkatkan kinerja: Komunikasi yang efektif juga dapat meningkatkan kinerja individu atau organisasi. Dengan memberikan umpan balik yang konstruktif dan jelas, individu dapat meningkatkan keterampilan dan kinerja mereka.

d. Mengatasi masalah: Komunikasi yang efektif juga dapat membantu individu atau organisasi untuk mengatasi masalah dan konflik dengan lebih baik. Dengan saling memahami, individu dapat mencari solusi yang saling menguntungkan untuk masalah yang dihadapi.

Dalam intinya, tujuan dari komunikasi efektif adalah untuk mencapai pemahaman yang jelas dan saling menguntungkan, sehingga dapat membantu individu atau organisasi mencapai tujuan mereka dengan lebih baik.

Citasi / Referensi:

Chatton, A. N. (2016). Ampuhnya Berpikir Positif. SAUFA.

ANGGRAINI, K., & PSIKOTERAPI, J. T. D. KONSEP BERPIKIR POSITIF MENURUT DR. IBRAHIM ELFIKY DAN RELEVANSINYA DENGAN MUHASABAH DALAM TASAWUF SKRIPSI.

Arsy, H. (2011). Hubungan berpikir positif dengan kecemasan menghadapi masa depan pada mahasiswa fakultas psikologi UIN Suska Riau (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).

Dwitantyanov, A., Hidayati, F., & Sawitri, D. R. (2010). Pengaruh pelatihan berpikir positif pada efikasi diri akademik mahasiswa (studi eksperimen pada mahasiswa fakultas psikologi undip semarang. Jurnal Psikologi Undip Vol, 8(2).

Hidayat, I. N., Andayani, T. R., & Priyatama, A. N. (2013). Pengaruh pelatihan berpikir positif terhadap peningkatan konsep diri pada remaja difabel di balai besar rehabilitasi sosial bina daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa, 2(4 Des).

Ahmad, H., & Maulana, L. A. A. (2019). Pengaruh Teknik Video Edukasi Terhadap Berpikir Positif Siswa Smpn 16 Mataram. Realita: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 4(1).

Indonesia, K. K. (2006). Komunikasi efektif dokter-pasien. Jakarta: KKI.

Julianto, B., & Carnarez, T. Y. A. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Organisasi Professional: Kepemimpinan, Komunikasi Efektif, Kinerja, Dan Efektivitas Organisasi (Suatu Kajian Studi Literature Review Ilmu Manajemen Terapan). Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 2(5), 676-691.

Ais, R. (2020). Komunikasi efektif di masa pandemi covid-19: pencegahan penyebaran covid-19 di era 4.0 (kkn-dr). Makmood publishing.

Iswari, F. (2021). Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19. GANDIWA Jurnal Komunikasi, 1(1), 35-43.

Nisa, H. (2016). Komunikasi yang efektif dalam pendidikan karakter. UNIVERSUM: Jurnal KeIslaman dan Kebudayaan, 10(01), 49-63.

Wardani, D. S. K. (2012). Pengaruh pelatihan komunikasi efektif untuk meningkatkan efikasi diri mahasiswa. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 1(2), 1-7.

Dwihartanti, M. (2004). Komunikasi yang efektif. Staff Site UniversitasNegeri Yogyakarta.

Purba, B., Banjarnahor, A. R., Kurniullah, A. Z., Handiman, U. T., Setiawan, Y. B., Hastuti, P., ... & Jamaludin, J. (2021). Pengantar Ilmu Komunikasi. Yayasan Kita Menulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun