Mohon tunggu...
Dwi Eka Adhariani
Dwi Eka Adhariani Mohon Tunggu... Penulis - Universitas PTIQ

Pendidikan Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Aksiologi Sebagai Cara Mengetahui Nilai (Antara Etika dan Estetika serta Moralitas dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam)

7 Desember 2024   15:25 Diperbarui: 7 Desember 2024   16:15 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan demikian, studi kasus ini menunjukkan bahwa penerapan aksiologi dalam pendidikan Islam dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan menghasilkan individu yang berkualitas. Ini sejalan dengan pendapat Hasan (2019) yang menyatakan bahwa pendidikan yang baik harus mencakup semua aspek pengembangan individu, termasuk moral, etika, dan karakter.

f. Tantangan dan Solusi dalam Penerapan Aksiologi

Meskipun penerapan aksiologi dalam manajemen pendidikan Islam memiliki banyak manfaat, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pemahaman tentang nilai-nilai aksiologi di kalangan pendidik. Banyak pendidik yang masih terfokus pada aspek akademis dan mengabaikan pentingnya pengembangan karakter dan moral siswa.

Data dari survei yang dilakukan oleh Asosiasi Pendidikan Islam pada tahun 2021 menunjukkan bahwa 65% pendidik merasa kurang memiliki pengetahuan tentang bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai aksiologi dalam pengajaran mereka (Asosiasi Pendidikan Islam, hal. 20, 2021). Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pelatihan dan workshop bagi pendidik untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang aksiologi dan penerapannya dalam pendidikan.

Tantangan lain adalah resistensi dari orang tua dan masyarakat terhadap perubahan kurikulum yang berbasis nilai-nilai aksiologi. Beberapa orang tua mungkin lebih mengutamakan prestasi akademis daripada pengembangan karakter. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan orang tua dalam proses pendidikan dan menjelaskan manfaat dari pendekatan berbasis aksiologi.

Solusi yang dapat diterapkan adalah dengan mengadakan seminar dan diskusi yang melibatkan orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk membahas pentingnya pendidikan berbasis nilai. Dengan cara ini, orang tua dapat lebih memahami manfaat dari pendekatan ini dan mendukung penerapannya di sekolah. Kolaborasi antara sekolah dan orang tua sangat penting untuk keberhasilan pendidikan (Amin, hal. 37, 2020).

Dari penjelasan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa interaksi antara aksiologi dan etika menunjukkan nilai-nilai aksiologi dapat memberikan panduan bagi pengambilan keputusan etis dalam pendidikan. Sementara itu, interaksi antara aksiologi dan estetika menunjukkan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan estetis untuk meningkatkan motivasi siswa. Berikutnya, interaksi antara aksiologi dan moralitas menegaskan bahwa nilai-nilai aksiologi dapat berfungsi sebagai fondasi bagi pengembangan moralitas dalam pendidikan.

Sinergi antara etika, estetika, dan moralitas dalam manajemen pendidikan Islam menciptakan pendekatan yang komprehensif terhadap pendidikan, yang tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter siswa. Implementasi nilai-nilai aksiologi dalam kebijakan pendidikan dan studi kasus yang telah disajikan menunjukkan bahwa penerapan aksiologi dalam pendidikan Islam dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan menghasilkan individu yang berkualitas.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun