Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Butir-Butir Kerinduan (13)

27 Mei 2022   11:20 Diperbarui: 27 Mei 2022   12:08 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi oleh Joko Dwiatmoko

"Mas Bondan sih genit, sudah punya istri masih gatel menggoda perempuan lain."

"Niatku khan buat hiburan saja. Tidak serius, masa setiap hari gaulnya sama air dan pasir, sekali-sekali lihat yang kinclong."

"Mbak Parti khan cantik Mas Bondan, kenapa masih terpikat dengan perempuan lain."

"Kadang-kadang bosan melihat yang itu-itu saja hahahaha..."

"Woow, njenengan kocluk."

"Yah, kalau hidup tidak dibuat variasi cepat tua."

Hidup dimanapun baik di kota maupun desa, masalah selalu ada. Dinamika kehidupan dimiliki oleh setiap orang. Orang yang tidak beruntung kadang malah ibaratnya seperti peribahasa, sudah jatuh tertimpa tangga, kesiram air panas pula.

Maka hiburan sangat penting untuk menjaga hidup semakin hidup, masalah menjadi lebih ringan karena ada hiburan. Wayang, seni tradisi, ketoprak yang menjadi hiburan murah meriah orang-orang desa. Jangan dipikir semua orang desa tidak berpengetahuan. Pengetahuan karakter, filosofi malah kadang lebih tinggi. Hal ini karena ada pergumulan, ada kontemplasi ada diskusi saat mereka rehat. Pengalaman reflektif itu bukan semata karena ajaran agama, tapi interaksi manusia dengan alam semesta, tradisi turun temurun.

Manusia menjadi lebih bijaksana karena ada pengalaman, ada banyak hal yang membuat jauh lebih dewasa. Beban, tekanan, pekerjaan, keberuntungan, dan juga maut dan kematian yang dekat dengan kehidupan.

Budaya, tradisi itu jauh lebih tua dari agama. Agama baru lahir namun tradisi sudah ada. Alam dan manusia sudah lama berdialog, bersinergi. Ketika manusia harmonis dengan alam semesta, bencana menjauh, jika manusia sering melecehkan alam maka bencana demi bencana datang.

Sekarang, dengan munculnya dominasi agama banyak manusia mulai menyisihkan tradisi, membawa budaya lain yang jauh. Sudut pandang budaya yang beda alam membawa konsekwensi untuk meruntuhkan kekayaan filosofi harmoni manusia dengan alam semesta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun