Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dilema Orangtua terhadap Pemberlakuan PTM 100 Persen

8 Januari 2022   15:54 Diperbarui: 11 Januari 2022   20:32 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah pelajar menyeberang jalan menuju ke sekolah di kawasan Platuk Donomulyo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/1/2022). Pemkot Surabaya mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di tingkat PAUD, TK, SD dan SMP yang digelar dalam dua sesi menyesuaikan kondisi sekolah masing-masing dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.(ANTARA FOTO/DIDIK SUHARTONO)

Mereka menilai PJJ masih merupakan opsi terbaik untuk pembelajaran di tengah ancaman ancaman virus varian baru, yaitu omicron. 

Banyak yang menyayangkan pemerintah terlalu cepat membuat kebijakan PTM full 100 persen. Harusnya bertahap sampai ada keyakinan bahwa PTM bukan merupakan masalah serius.

Malah beberapa orangtua, menilai jika sekolah mewajibkan PTM, maka mereka tidak mengizinkan anaknya masuk kalau perlu menggunakan opsi home schooling, agar anaknya bisa belajar tanpa harus melakukan tatap muka langsung dengan banyak murid lainnya di kelas, sebab dikhawatirkan munculnya kluster baru.

Pro kontra PTM (Sumber: megapolitan.kompas.com)
Pro kontra PTM (Sumber: megapolitan.kompas.com)

Sebuah kebijaksanaan yang menyangkut orang banyak, memang sering memunculkan pro dan kontra. Wajar ada pro dan kontra pemberlakuan PTM 100 persen. 

Setelah sekian lama mengalami ancaman covid, sikap protektif, insecure masih menghinggapi banyak orangtua, mereka masih khawatir, apalagi mereka yang pernah terkena dampak pandemi dan pernah terpapar virus. 

Ada semacam trauma yang susah dihilangkan sehingga memunculkan insecure, phobia. Kalau anak sakit atau keluarganya sakit toh yang repot keluarganya, bukan guru bukan sekolah. Maka ketika muncul pemberlakuan PTM full, siapa yang bisa menjamin bahwa sekolah bisa menjamin siswanya untuk tidak berkerumun, melakukan kontak fisik dengan temannya.

Jadi banyak orangtua malah bimbang dan bingung dalam mempersiapkan mental untuk menghadapi PTM. 

Jadi jika sampai saat ini masih pro dan kontra PTM full, beberapa alasan yang saya tulis ini bisa menjadi jawaban kenapa orangtua masih banyak yang belum mau melepaskan anak untuk mengikuti pembelajaran PTM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun