Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tetap Berbudaya di Tengah Serbuan Teknologi Canggih

6 September 2018   10:01 Diperbarui: 6 September 2018   19:09 1602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secanggih-canggihnya teknologi tetap lebih sempurna manusia. Makanya manusia tetaplah leader yang harus mampu menundukkan teknologi bukan untuk mendewakan gawai dan menjadi kacung teknologi.

Efektif Menyebarkan Ujaran Kebencian lewat Media Sosial

Sekarang ini dengan kemajuan teknologi terlalu sering mendengar gawai menjadi benda efektif untuk menebarkan ujaran kebencian, memprovokasi orang-orang untuk pesimis atau memanfaatkan teknologi untuk selingkuh dan melakukan penyimpangan-penyimpangan perilaku, seksual atau persekusi lewat kata-kata. Media sosial menjadi penyebar berita bohong, dan penyebaran paham radikal yang mengurangi kadar kebudayaan bangsa yang begitu dibanggakan.

Semakin lama manusia sering terjebak dalam paham fanatik yang membeda-bedakan keyakinan. Agama sering dimanfaatkan untuk melebarkan perbedaan, memicu perseteruan dan mengobarkan perang antar saudara. Budaya menjadi tercabik-cabik remuk redam bila menyaksikan perang komentar di media sosial.

Teknologi canggih mempermudah penyebaran ujaran kebencian (chirpstory.com)
Teknologi canggih mempermudah penyebaran ujaran kebencian (chirpstory.com)
Budaya untuk Memperkuat Karakter Manusia Modern

Manusia harus bijaksana memanfaatkan teknologi. Kalau tidak nanti akan akan menjadi bumerang bagi manusia menjauhkan dengan budaya luhur bangsa, etika ketimuran dan terjebak dalam arus liberalisme yang sangat mengagungkan hukum pasar. 

Gotong royong, ragam budaya nusantara yang kaya filosofi yang adiluhur, lokal genius serta sifat ramah tamah yang dikagumi bangsa lain yang harus dipelihara.

Kalau masyarakat terpancing untuk menebarkan kebencian di media sosial berarti tinggal menunggu kehancuran sebuah bangsa, yang tercabik-cabik dan terpecah- belah oleh kata-kata nyinyir yang beranak pinak dan viral di media sosial. 

Saatnya kita serukan "Siapa Kita? Indonesia!" (bersama membangun negara agar sejajar dengan negara maju).Jangan hanya sibuk saling sindir dan nyinyir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun