Mohon tunggu...
Dwi Klarasari
Dwi Klarasari Mohon Tunggu... Administrasi - Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

IG: @dwiklara_project | twitter: @dwiklarasari

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sekuntum Mawar yang Angkuh

9 Agustus 2020   15:07 Diperbarui: 9 Agustus 2020   15:10 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Benarkah kamu menyesal?" teriak sejumlah Daun yang tiba-tiba merekah bugar.

Teman-teman lain pun ikut berteriak. Melihat itu, Bunga terkejut sekaligus gembira.

"Benar teman-teman, maafkan aku ya!" jawab Bunga malu-malu.

"Kami mau memaafkan jika kamu memperbaiki sikapmu!" teriak Ranting dan Duri.

"Kamu juga harus minta maaf pada Paman Matahari, Paman Hujan, dan Eyang Tanah. Tanpa mereka kita tidak dapat tumbuh subur dan berbunga cantik sepertimu!" kata Batang.

"Baiklah teman-teman. Aku berjanji akan bersikap lebih baik dan tidak angkuh," jawab Bunga gembira. Bunga segera meminta maaf kepada semuanya.

"Nah, teman-teman! Ayo, sekarang kita siapkan makanan istimewa!" teriak Daun.

***

Hari-hari berikutnya, kehidupan pohon mawar menjadi lebih baik. Bunga Mawar Kuning sudah kembali berseri dan tampil semakin cantik. Namun, dia tidak angkuh lagi seperti sebelumnya. Bunga selalu menghormati teman-temannya. Kini dia tahu bahwa setiap bagian pohon mawar memiliki tugas dan peranan yang sama pentingnya. Semua bagian saling membutuhkan. [Selesai]

Depok, 9 Agustus 2020

Catatan: Cerita Anak ini terinspirasi dari drama sekolah yang pernah saya mainkan saat duduk di kelas 3 SD. Sekilas terlintas nama Bapak Edi Susanto (Guru Kelas 3) yang melatih dan menyutradarai drama dan teringatnya saat itu saya memerankan tokoh Daun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun