Mohon tunggu...
Dwi Klarasari
Dwi Klarasari Mohon Tunggu... Administrasi - Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

IG: @dwiklara_project | twitter: @dwiklarasari

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sekuntum Mawar yang Angkuh

9 Agustus 2020   15:07 Diperbarui: 9 Agustus 2020   15:10 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua menyetujui usul Daun. Sebelum Bunga terbangun, mereka segera berteriak memanggil Matahari. Daun berbicara mewakili teman-temannya.

"Paman Matahari, kami semua kesal pada Bunga! Dia menganggap kami tidak berguna. Dia merasa paling penting dan paling berguna di antara kami semua." kata Daun.

"Aku yang menjaganya setiap hari juga tidak dianggap apa-apa," kata Duri tak mau kalah.

Matahari berdeham lalu bertanya kepada mereka, "Jadi, kalian ini ingin dianggap lebih penting dan lebih berjasa?"

"Bukankah kami memang berjasa?" tanya mereka berbarengan.

"Apakah kalian juga melupakan jasa pihak-pihak lain? Tanah menyediakan bahan makanan, Hujan memberi air, dan sinarku membantu Daun memasak," Matahari berkata bijak.

"Maaf Paman Matahari, maksud kami bukan begitu. Kami tak pernah lupa jasa-jasa kalian. Tanpa Tanah dan Hujan, Akar akan kesulitan mencari air dan bahan makanan. Tanpa sinarmu Daun pun tidak dapat memasak makanan," kata Ranting pelan sambil menunduk.

"Benar, kami hanya tidak suka Bunga bersikap angkuh seperti itu. Dia bahkan berkata, kalau tanpa dirinya sebatang pohon mawar itu tidak berarti apa-apa."

"Kami ingin memberi pelajaran agar dia sadar bahwa tidak mungkin hidup sendiri. Maukah Paman membantu rencana kami?" bisik Daun seperti takut terdengar Bunga.

"Kalau maksud kalian baik, tentu akan kubantu. Tapi benarkah semua rencana kalian ini untuk menyadarkan Bunga?" tanya Matahari sekali lagi.

Semua mengganggguk serempak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun