Mohon tunggu...
Duta Aulia
Duta Aulia Mohon Tunggu... Jurnalis - Pekerja.

Mata dua mulut satu.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Siapa yang Lebih Unggul di Indonesia, Gojek atau Grab?

16 April 2019   16:40 Diperbarui: 16 April 2019   17:23 3810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gojek - idnews
Gojek - idnews

Berdasarkan Laporan berjudul "The State of Mobile 2019" dari App Annie, platform analisa dan insight untuk aplikasi mobile, mengatakan, Gojek merupakan aplikasi on-demand dengan jumlah pengguna aktif bulanan terbanyak di Indonesia sepanjang 2018.

Hampir senada dengan App Annie, YouGov yang merupakan perusahaan global independen yang memonitor dan menganalisa ratusan merek di puluhan sektor industri, juga menyatakan bahwa Gojek tetap eksis menduduki posisi nomot satu pada katagori Brand Impression.

Bukan hanya itu, Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Indonesia (LD FEB UI) di 2018 melakukan riset terhadap Gojek. Dari riset tersebut menghasilkan fakta menarik. 

LD FEB UI menyarakan Gojek memiliki kontribusi perekonomian Indonesia mencapai Rp 44,2 triliun. Angka tersebut naik hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Angka tersebut berdasarkan empat lini usaha Gojek, yaitu Go-Ride, Go-Food, Go-Clean, dan Go-Massage dan belum termasuk Go-Send, Go-Shop, dan Go-Pay, dan layanan lainnya.

Menurut Founder dan Global CEO Gojek, Nadim Makarim mengatakan, jika seluruh lini usaha Gojek digabungkan pasti hasilnya akan lebih besar.

"Jika layanan lain dalam ekosistem Gojek digabungkan, hasilnya pasti jauh lebih besar," ujar Nadim. 

Jika berbicara lebih spesifik, Go-Food semakin kuat posisinya sebagai online food delivery terbesar di Indonesia. Berdasarkan data internal, pangsa pasar Go-Food di Indonesia mencapai 80%  dan banyak digunakan di Indonesia. Data internal tersebut, divalidasi dari riset yang dilakukan oleh IDN Times 2019 mengenai layanan pesan-antar makanan paling banyak dipakai dan memiliki kesamaan.

Pencapaian Go-Food terjadi karena masyarakat merasakan kemudahan dan kenyamanan dari layanan Go-Food. Hal itu terbukti dari jumlah order yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, di akhir 2018, Go-Food mencatatkan jumlah order sebesar 30juta/bulan di Asia Tenggara. Serta mengalami peningkatan 7 kali lipat, jika dibandingkan dengan data di Desember 2016.

Fakta lain yang ditemukan oleh Riset LD FEB UI, bahwa 93% responden mitra UMKM mengalami peningkatan volume transaksi dan 55% mitra mendapatkan peningkatan klasifikasi omzet setelah bergabung dengan Go-Food. Ada fakta menarik, 85% responden (Mitra UMKM Gojek) menginvestasikan keembali pendapatannya ke dalam usaha mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun