Bentuk komunikasi Gandhi memiliki daya tarik pribadi (kekuatan karismatik) tersendiri bagi orang yang dipimpinnya.Â
Para pengikutnya memandang Gandhi berani mengekspresikan karakter pribadinya yang sangat inspiratif dan mampu menciptakan
pengaruh yang kuat saat mengajarkan prinsip-prinsip hidupnya kepada para pengikutnya.Â
Gaya komunikasi tersebut pun mampu mengantarkan Gandhi mencapai visinya, misalnya saat Gandhi menulis surat kepada pemerintahan Inggris di Afrika Selatan dan menulis di surat kabar dengan menggunakan gaya bahasa yang komunikatif, sehingga para pembaca (penguasa) mampu tersentuh dengan tulisan Mahatma Gandhi.
Pengorbanan diri dan pengambilan resiko yang dilakukan Gandhi untuk mencapai visi ditunjukkan dengan keberanian untuk melawan penguasa melalui gerakan perlawanan pasif-nonkooperatif melawan hukum diskriminatif, serta melakukan aksi "demonstrasi damai" dan mogok kerja yang diikuti oleh ribuan rakyat India.
Dalam konteks Non violence of the weak dapat saya asumsikan sebagai suatu pola gerakan pantang kekerasan Gandhi dengan melakukan peneguhan diri dan pengendalian diri secara sadar melalui puasa atau mogok makan. Selain itu dibutuhkan keberanian untuk mengatasi rasa takut terhadap musuh, serta membalas kekerasan dengan cinta kasih agar dapat memaafkan para pelaku yang melakukan tindakan kekerasan.
Contoh kongkrit dari konsep tersebut, di mana Gandhi berupaya untuk menggugah hati nurani rakyatnya dengan berpuasa dari tanggal 13 sampai tanggal 18 Januari 1948, demi pensucian diri, pada tanggal 18 Januari Gandhi menghentikan puasanya dengan menerima segelas orange jus dari Maulan Kalam Azad.Â
Puasa yang terakhir kali ini juga di maksudkan untuk menyadarkan rakyatnya yang sudah tidak sadarkan lagi dengan apa yang mereka lakukan karena kebencian dan keinginan membalas dendam.Â
Aksi berpuasa Gandhi ini membuat segolongan orang semakin marah kepadanya. Karena menurut anggapan mereka Bapak Bangsa ini telah mempertaruhkan nyawanya untuk menciptakan kehidupan komunal yang searsi.
Konsep dan teknik-teknik yang dikembangkan serta dimatangkan Gandhi dengan bereksperimen selama bertahun-tahun berakar dalam jiwa dan pikiran massa rakyat, mereka tahu apa yang diinginkan Gandhi untuk mereka lakukan.
 Gandhi percaya bahwa para pemimpin dapat melalui suatu pergerakan, jika pemimpin tersebut menginterpretasiakan dengan tepat keinginan rakyat. Gandhi sendiri mengatakan bawah, dia tidak pernah menciptakan sebuah situasi.Â
Gandhi hanya merasakan secara instintif apa yang sedang berkecamuk di hati massa rakyat dan baru kemudian Gandhi merumuskan sebuh program dan memberikan bentuk kepada apa yang sudah ada.Â