Mohon tunggu...
Dues K Arbain
Dues K Arbain Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk membungkam pikun

Slogan Sufi Anak Zaman : Jika Allah mencintai manusia, maka akan terwujud dalam tiga kwalitas : 1. Simpatik Bagaikan Matahari 2. Pemurah Bagaikan Laut 3. Rendah Hati Bagaikan Bumi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber]#5 : Derita Cinta Membara

17 November 2015   08:44 Diperbarui: 20 November 2015   20:47 1906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ada seseorang yang mengaku dirinya sebagai kamu Rhein”, suatu ketika Mr. J menyampaikan situasi di kantor.

“Aku tak heran J”. jawabku

Situasi perusahaanku penuh dengan intrik dan tingkah laku. Orang-orang bertopeng manis menyelinap diantara debu mercy. Satu persatu yang apa adanya terbakar dan terlempar. Tak ada lagi keceriaan seperti sedia kala, tak ada duka yang terobati segera, tak ada payung yang menahan terik sang surya.

“Kamu juga harus melupakan Gie”, kata Mr. J.

“Aku tak bisa”. Jawabku sembari menggelengkan kepala. Aku sangat mencintai Gie. Mana mungkin dapat melupakannya begitu saja.

“Baiklah, kuceritakan padamu suatu rahasia yang tidak kamu ketahui, Rhein”, Mr. J menatapku sejenak. Melihat tak ada reaksi dariku, ia melanjutkan ucapannya.

“Mereka punya rencana jahat, karena kamulah satu-satunya yang bisa menghalangi niat mereka menggelapkan keuangan perusahaan, maka menyingkirkan kamu dari perusahaan kita adalah keharusan”. Jelas Mr. J yang kusambut dengan gelengan kepala berkali-kali.

“Tak mungkin….”, lirih suaraku bergumam.

“Aku pernah mendengar pembicaraan mereka berdua”, lanjut Mr. J lagi menegaskan argumennya.

“Gie sangat mencintaiku” aku tak percaya

“Gie tidak hanya mencintaimu, tapi dia juga mencintai Ran”, kata Mr. J yang membuatku terkaget tak alang kepalang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun