Bintang: Kalau aku, aku lebih suka media offline. Aku bisa membuat poster, flyer, spanduk, baliho, dll yang menampilkan logo, slogan, tagline, dan program-programku sebagai caleg. Aku juga bisa mengadakan pertemuan tatap muka dengan target audiencemu, yaitu para pelaku UMKM. Aku bisa memberikan mereka bantuan atau konsultasi tentang permodalan dan pemasaran.
Lantang: Itu semua bagus. Tapi, kamu juga harus memastikan bahwa action planmu itu efektif dan efisien. Kamu harus bisa mengukur dampak dan hasil dari action planmu.
Bulan: Gimana caranya?
Lantang: Caranya adalah dengan membuat monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan action planmu. Monitoring itu adalah proses mengamati dan mengontrol jalannya action planmu. Evaluasi itu adalah proses menilai dan mengukur kinerja dan pencapaian dari action planmu.
Bintang: Contohnya gimana?
Lantang: Contohnya, kalau kamu membuat website atau media sosial, kamu bisa menggunakan tools seperti Google Analytics atau Facebook Insights untuk melihat berapa banyak orang yang mengunjungi atau mengikuti akunmu. Kamu juga bisa melihat berapa banyak orang yang berinteraksi dengan kontenmu, misalnya dengan memberi like, comment, share, dll.
Bulan: Kalau aku membuat blog atau podcast?
Lantang: Kalau kamu membuat blog atau podcast, kamu juga bisa menggunakan tools seperti WordPress Stats atau SoundCloud Stats untuk melihat berapa banyak orang yang membaca atau mendengarkan kontenmu. Kamu juga bisa melihat berapa banyak orang yang berlangganan atau memberi rating atau review terhadap kontenmu.
Bintang: Kalau aku membuat poster atau flyer?
Lantang: Kalau kamu membuat poster atau flyer, kamu bisa menggunakan tools seperti QR Code atau Short URL untuk melihat berapa banyak orang yang mengakses informasi yang kamu berikan. Kamu juga bisa memberi nomor telepon atau alamat email untuk menerima feedback atau pertanyaan dari orang-orang yang tertarik dengan kampanyemu.
Bulan: Kalau aku mengadakan pertemuan tatap muka?