Bintang: Oh, gitu ya. Jadi personal branding itu kayak bikin merek diri sendiri gitu?
Lantang: Iya, betul. Kamu harus bisa membuat orang lain mengenali dan mengingat kamu sebagai caleg yang punya nilai tambah tertentu.
Bulan: Lalu, gimana caranya bikin personal branding yang bagus?
Lantang: Ada beberapa langkah yang harus kamu lakukan. Pertama, kamu harus menentukan tujuan kamu menjadi caleg. Apa visi dan misi kamu? Apa kontribusi yang ingin kamu berikan untuk masyarakat? Apa perbedaan kamu dengan caleg lain?
Bintang: Hmm, tujuan aku menjadi caleg adalah untuk memperjuangkan kepentingan rakyat di daerahku. Aku ingin membawa perubahan positif untuk kabupatenku. Aku punya visi untuk membuat kabupatenku lebih maju dan sejahtera. Misiku adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, memperbaiki infrastruktur, dan mengembangkan potensi daerah.
Lantang: Bagus, itu sudah cukup jelas. Tapi, itu kan masih umum banget. Kamu harus bisa lebih spesifik lagi. Apa program atau kebijakan yang ingin kamu usulkan? Siapa target audiencemu? Apa tantangan atau masalah yang ingin kamu atasi?
Bintang: Oh, iya ya. Kalau program atau kebijakan, aku ingin mengusulkan agar ada bantuan modal usaha untuk UMKM di daerahku. Target audiencemu adalah para pelaku UMKM yang ingin mengembangkan usahanya. Tantangan atau masalah yang ingin aku atasi adalah rendahnya akses permodalan dan pemasaran bagi UMKM.
Lantang: Nah, itu sudah lebih spesifik. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah menjangkau dan menyampaikan pesanmu kepada target audiencemu.
Bulan: Kalau aku gimana? Aku kan caleg DPR RI. Apa bedanya dengan caleg DPRD Kabupaten?
Lantang: Kalau kamu caleg DPR RI, kamu harus punya personal branding yang lebih luas dan nasional. Kamu harus bisa menunjukkan bahwa kamu punya wawasan dan kompetensi yang tinggi tentang isu-isu strategis yang berkaitan dengan kepentingan nasional. Kamu juga harus bisa berkomunikasi dengan berbagai kalangan dan stakeholder.
Bulan: Aku sih tujuannya menjadi caleg adalah untuk memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia di Indonesia. Aku ingin membela hak-hak kaum minoritas dan marginal. Aku punya visi untuk membuat Indonesia lebih toleran dan inklusif. Misiku adalah untuk menghapus diskriminasi dan kekerasan berbasis identitas.